Minggu, 08 November 2020

Menulis Buku yang Diterima Penerbit




Menulis Buku yang Diterima Penerbit

Menulis buku merupakan dambaan seorang penulis. Menulis buku sampai terbit tidak bisa dipisahkan. Sebagai penulis pemula menulis buku dan menerbitkan buku tidaklah mudah. Pasalnya penerbitan sebuah buku selalu dilihat dari sisi kualitasnya. Selain aspek kualitas masih ada banyak hal yang menjadi faktor diterimanya naskah oleh penerbit. Misalnya, kurang mendapat respon dari penerbit padahal sudah memenuhi persyaratan tertentu.

Bagaimana menulis buku yang diterima penerbit? Semua itu akan diberikan solusi oleh Bapak Joko Mumpuni selaku Direktur Penerbitan PT Andi. Beliau akan menjelaskan agar tulisan kita seperti yang diinginkan penerbit, antara lain:

1. Produk buku di pasar

Hal ini sangat penting diketahui oleh penulis, supaya sejak awal sudah memastikan tipe buku apa, kelompok buku apa yang kita tulis. Produk buku di pasar dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:

a. Kelompok buku teks

Buku teks adalah buku-buku yang dipergunakan untuk proses belajar mengajar.dari PAUD, SD, sampai perguruan tinggi.

Buku teks dibagi dua:

1) Buku teks pelajaran, yaitu buku teks yang berisi pelajaran suatu budang tertentu, biasanya digunakan sebagai buku pokok bagi siswa mulai dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA maupun SMK. .

2) Buku teks perguruan tinggi
Lebih banyak variannya daripada buku pelajaran karena jumlah fakultas, jumlah jurusan di perguruan tinggi jauh lebih banyak dibanding mata pelajaran yang kita ajarkan di TK, SD, SMP sampai SMA atau SMK. Buku-buku teks di perguruan tinggi dibagi dua:
a) Buku eksak
Buku eksak dapat diartikan buku berisi ilmu yang mempelajari hal-hal yang pasti, ilmu eksak identik dengan mempelajari perhitungan angka.
b) Buku non eksak
Buku non eksak bukan berarti buku yang berisi ilmu yang mempelajari tidak pasti. Namun, pada
ilmu non eksak yang dipelajari adalah teori-teori yang sudah ada. Pada ilmu non eksak ketika
muncul teori baru maka teori lama tidak dipergunakan lagi.
Silakan kita menulis menurut kemampuan dan pengetahuan yang kita miliki. Kita bisa menulis naskah buku eksak atau non eksak.

b. Kelompok buku non teks 

Buku non teks adalah buku yang tidak selalu digunakan dalam pengajaran tersebut.

Buku non teks dibagi menjadi dua kelompok besar.

1) Buku fiksi

Karya sastra fiksi yang merupakan cerita khayalan. Selain itu, fiksi diartikan sebagai cerita atau latar yang berasal dari imajinasi atau hasil khayalan.

Contohnya: novel, kumpulan cerpen, kumpulan puisi, dan dongeng.

2) Buku non fiksi

Karya sastra non-fiksi adalah karya sastra yang dibuat dari hasil pengkajian keilmuan dan pengalaman. Contohnya: buku anak, aktivitas anak, pengetahuan umum dan lain sebagainya.

2. Dalam menulis buku kita diperbolehkan :

a. Menulis buku satu penulis

b. Menulis buku lebih dari satu penulis

c. Menulis buku dengan kerja sama dengan lembaga

d. Menulis buku dengan kerja sama dengan kampus

3. Terkait dengan kemampuan tulis menulis kita harus jujur, apakah kita termasuk level:

a. Saya tidak ingin menulis

Tidak mungkin kita termasuk level ini karena kita dengan niat uang kuat mengikuti pelatihan menulis gelombang-16 supaya terampil menulis.

b. Saya tidak bisa menulis

Kalau kita tidak bisa menulis berarti bohong pada diri kita sendiri. Kita semua guru tidak mungkin kita tidak bisa menulis.

c. Saya akan menulis

Kita termasuk level saya akan menulis. Tinggal menguatkan tekad dan kemauan pada diri kita bahwa kita akan menulis.

Dengan menjadi penulis ternyata sangat membantu kehidupan orang lain dari segi ekonomi. Walaupun kita baru berhasil menulis satu buku masuk ke penerbit dan diterbitkan. Maka kegiatan ekonomi akan berjalan dan dijalankan oleh banyak pihak Artinya akan banyak orang mempunyai pekerjaan, memiliki gaji tetap, dan bisa menghidupi keluarganya. Ternyata menjadi penulis merupakan pekerjaan yang mulia, karena dapat menghidupi banyak orang. Pekerjaan yang banyak pahalanya untuk bekal di akherat kelak. Marilah kita semangat untuk menjadi penulis dan berusaha supaya buku kita bisa diterbikan. Terutama diterbitkan di penerbit mayor.

Di Indonesia tingkat literasinya masih rendah bila dibandingkan dengan negara lain. Tingkat literasi ini mempengaruhi tingkat pertumbuhan industri penerbitan. Penghambat pertumbuhan industri penerbitan di Indonesia:
1. Minat baca kurang

Minat baca kurang karena budaya baca rendah, kurangnya bahan bacaan, dan kualitas bacaan.
Minat tulis kurang

2. Minat tulis kurang karena rendahnya minat tulis, tidak tahu prosedur menulis dan penerbitan, anggapan yang salah tentang dunia penulisan dan penerbitan.
Apresiasi hak cipta kurang

3. Apresiasi hak cipta kurang karena banyaknya pembajakan buku, duplikasi non legal, dan perangkat hukum belum mendukung.

Dengan demikian kita bisa menjadi pelopor literasi dan menjadi penulis yang bisa menerbitkan buku. Proses naskah menjadi buku sangat panjang. Pertama kali yang harus kita lakukan mengirimkan naskah ke penerbit. Penerbit mempelajari naskah kita dengan kriteria yang sudah ditentukan. Biasanya penerbit memiliki kriteria sendiri dalam menyeleksi naskah yang masuk.

Penilaian naskah bukan untuk menjatuhkan vonis naskah baik atau buruk, layak terbit atau tidak. Langkah tersebut digunakan sebagai sarana untuk memperlancar proses penerbitan secara optimal. Proses penilaian ini adalah proses standar penerbitan sehingga perlu ada komunikasi yang baik antara Penerbit dan Penulis. Dengan demikian tidak ada salah pengertian bahwa penerbit menganggap remeh penulis atau penulis merasa naskahnya sudah yang terbaik.

Hanya ada dua jawaban dari penerbit, pertama diterima dan kedua ditolak. Kalau ditolak naskah dikembalikan kepada penulis. Bagi yang diterima akan diterbitkan bukunya atas biaya penerbit, termasuk memberikan royalti kepada penulis. Royalti diberikan setiap kurun waktu tertentu. Untuk penerbit PT Andi royalti akan diberikan setiap enam bulan sekali. Penerbit Andi memberikan royalti sebagai berikut: Besar royalti standar adalah 10%, dengan perhitungan: 10% x harga jual x oplah ( potong pajak ). Mengingat Penerbit Andi memiliki bentuk kerja sama yang beragam pada saluran distribusi pemasaran, maka perhitungan royalti adalah berdasarkan buku yang benar-benar telah terbayar lunas, dengan demikian buku yang sifatnya konsinyasi atau kredit belum dianggap sebagai buku laku. Dalam hal ini Penerbit Andi akan selalu menjaga kejujuran dan kepercayaan bagi semua relasinya, ini semua karena nama baik sangat penting bagi Penerbit Andi. Bagi yang punya NPWP di potong pajak sepuluh persen sedangkan yang tidak punya NPWP dipotong sampai tiga puluh lima persen sebagai kewajiban untuk negara.

Bagi penulis yang naskahnya diterima penerbit akan memberitahu lewat surat resmi, email, atau WA. Isinya menyatakan bahwa naskah tersebut akan diterbitkan. Penulis dimohon mengirimkan naskah lengkap berupa softcopy sekaligus tanda tangan surat perjanjian penerbitan yang dilampirkan di surat tersebut. Setelah softcopy dikirim penerbit kemudian di edit. Setelah selesai diedit kemudian dibuat desain cover dan setting isinya. Cover yang membuat penerbit.

Dalam proses pengeditan PT Andi mempunyai kurang lebih enam puluh editor. Mengenai pemakain ejaan, penulisan kata, pemakaian tanda baca, dan penulisan unsur serapan akan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, PT Andi tidak pernah menolak naskah yang berhubungan dengan editorial. Tahap berikutnya disetting, disesuaikan dengan ukuran buku dan biasanya. Setelah menjadi buku tetapi belum dicetak masif akan dikirimkan ke penulis untuk dikoreksi. Setelah dikoreksi penulis dikembalikan ke penerbit. Penerbit mengoreksi lagi apa yang perlu dikoreksi kemudian dicetak secara masif dan diedarkan di seluruh Indonesia.

Penulis dengan penerbit memiliki kedudukan setara; secara umum penulis memandang penerbit bertindak sebagai intermediary karya-karya yang akan disampaikan kepada masyarakat, sedangkan penerbit memandang penulis sebagai aset penting perusahaan yang menyebabkan proses penerbitan tetap berlangsung.

Kepentingan apa dibalik dorongan untuk menulis? Menulis dapat meningkatkan kredit point (bagi pengajar), meningkatkan kredibilitas, dan pemenuhan finansial. Hal tersebut yang memotivasi penulis untuk menghasilkan suatu karya yang berkualitas.

Bapak Joko Mumpuni selaku Direktur Penerbitan PT Andi, juga memberikan cara memilih penerbit yang baik. Untuk Penerbit Andi mempunyai banyak kelebihan dibanding dengan penerbit lain:
1. Buku Andi telah memiliki Brand Name tersendiri di hati masyarakat
2. Memiliki jaringan distribusi yang luas.
3. Memiliki mesin cetak sendiri sehingga hasil, kecepatan, dan kualitas dapat diatur dengan baik.
4. Memiliki sistem royalti yang jelas, jujur dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sebagai penulis kita juga harus memperhatikan naskah yang dapat diterbitkan:
1. Naskah dengan tema populer penulisnya tak populer
2. Naskah dengan tema populer penulisnya populer
3. Naskah dengan tema tak populer penulisnya tak populer
4. Naskah dengan tema populer penulisnya tak populer

Sebenarnya para guru yang hebat ini telah terampil menulis. karena kurang gaulnya dengan penerbit sehingga tidak tahu naskah seperti apa yang diinginkan penerbit. Ternyata begitu panjang proses menerbitkan buku, dari naskah menjadi buku sampai ke tangan pembaca. Banyak informasi yang disampaikan Bapak Joko Mumpuni selaku Direktur Penerbitan PT Andi, mudah-mudahan menjadi motivasi kita agar dapat mewujudkan tulisan kita menjadi sebuah buku. Jangan lupa berdoa dan berusaha semoga kita menjadi penulis yang hebat. Penulis yang bukunya dicari-cari para pembaca.

Rabu, 04 November 2020

Bukan Guru Biasa

Bukan Guru Biasa

Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD. atau dikenal dengan Cikgu Tere merupakan seorang guru yang profesional. Walaupun memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas dalam bentuk pengabdian. Disela-sela tugasnya sebaga guru dengan senang hati menularkan ilmumya terkait proses penulisan dan penerbitan buku. Topik yang diangkat, “Bukan Guru Biasa”. Alasannya karena yang mengikuti pelatihan belajar menulis gelombang 16 adalah guru-guru yang hebat dan luar biasa. Bahkan, layak menyandang predikat, “Bukan Guru Biasa”.

Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi pesserta didik pada jalur pendidikan formal. Tugas utama ini akan efektif jika guru memiliki derajat profesionalitas tertentu yang tercermin dari kompetensi, kemahiran, kecakapan, atau ketrampilan yang memenuhi standar mutu atau norma etik tertentu.

Saat ini, kita berada dalam masa pandemi. Di mana kita dipaksa untuk beradaptasi dengan segala bentuk perubahan. Dan pada setiap perubahan itu, pasti kita akan mengalami situasi yang tidak nyaman. Akibat dari ketidakbiasaan tadi. Banyak guru di luar sana yang memilih untuk menyerah pada keadaan, dibandingkan dengan menciptakan situasi baru atau keluar dari situasi yang dianggapnya tidak nyaman. Hal ini, tentunya akan menjadikan situasi pandemi saat ini sebagai sebuah masalah atau bahkan musibah. Namun, tak sedikit guru yang justru menemukan berkah dibalik musibah. Yang tadinya tidak mengerti dengan pembelajaran daring berbasis teknologi, sekarang sudah piawai menyelenggarakan kelas online. Bahkan, bisa mengajari rekan guru yang lain. Yang tadinya tidak bisa menulis buku, sekarang bisa menulis buku. Dan masih banyak kisah sukses lainnya.

Cikgu Tere awalnya merupakan seorang guru yang kebingungan dengan kondisi seperti saat ini. Sampai akhirnya, Beliau bergabung dengan grup WA pelatihan belajar menulis gelombang 4. Selama mengikuti kegiatan belajar menulis di gelombang 4, Beliau mendapat banyak sekali ilmu pengetahuan dan bekal keterampilan terkait dunia menulis. Dimulai menulis resume sebagai rangkuman materi belajar, sampai menulis artikel untuk lomba. Bahkan, menulis bacaan  untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran dan menulis buku untuk berbagai kepentingan.

Banyak proses yang dilalui untuk dapat menulis artikel dan buku. Perlu jam terbang, konsistensi, dan kesadaran diri kita masing-masing. Cikgu Tere sendiri senang menerima tantangan yang diberikan oleh para narsum, seperti Bunda Lilis Sutikno yang menantang agar jadi peresume tercepat. Menulis buku dalam waktu seminggu bersama Prof. Richardus Eko Indrajit dan Penerbit Andi.

Terkait jam terbang, ini adalah hal yang paling penting bagi seorang penulis. Terutama untuk mencegah terjadinya writter blocks. Bagi para penulis pemula, hal ini pasti sering terjadi. Apalagi jika kita termasuk orang yang menulis dengan mengandalkan mood / suasana hati. Menulis harus dilakukan di mana saja, kapan saja dan bagaimana saja caranya. Agar jam terbang kita terus meningkat.

Khusus untuk menulis buku, Cikgu Tere membagikan pengalamannya dalam menulis buku yang dirangkum dengan kata IDOLA :

  1. I artinya identifikasi topik menarik
  2. D artinya daftar semua judul luar biasa
  3. O artnya outline terperinci akan membantu
  4. L artinya lanjut menulis isi bab
  5. A artinya atur layout sesuai permintaan penerbit

Cikgu Tere kadang-kadang membuat keluarga dan sahabatnya heran karena Beliau selalu menyibukkan diri. Seringkali Beliau menghabiskan waktu berjam - jam untuk menulis. Bahkan, sampai lembur. Namun, bagi Beliau hal tersebut adalah hal yang biasa, karena Beliau merasa bahwa passion saya memang menulis.

Mengapa Cikgu Tere tertarik mengikuti kegiatan belajar menulis? Berikut ini adalah beberapa alasannya :

  1. Melakukan hobi

Sejak kelas 3 SD, Cikgu Tere sudah menulis cerita. Bahkan, buku sederhana yang dikliping / tidak diterbitkan. Semua dilakukan karena hobinya menulis.

  1. Mengupgrade skill menulis

Bergabung dengan penulis lain, membuat Cikgu Tere terus termotivasi untuk belajar jurus - jurus baru dalam menulis.

  1. Mengekspresikan diri

Menulis adalah sarana menuangkan ide atau pemikiran yang sangat produktif. Kita bebas menjadi siapa saja dan menggali imajinasi kita seluas – luasnya.

  1. Jembatan meraih prestasi.

Menulis mendatangkan banyak manfaat, diantaranya berbagai apresiasi sebagai bonus dari menulis. Contoh apresiasi yang Cikgu Tere terima adalah : blogger inspiratif, penulis cerita mini terbaik, kreator artikel terbaik, penulis beberapa judul buku (indie dan mayor), Tim Reviewer dan Uji Keterbacaan Modul Literasi dan Numerasi, Tim pengembang konten artikel di Komunitas Belajar Guru Penggerak Kemdikbud. Semauanya itu  merupakan pencapaian terbesar dalam hidupnya, terlebih ketika Beliau sudah menjadi seorang guru. Terutama di masa pandemi seperti saat ini.

Selain itu, berkat menulis di blog, keterampilan menulis  Beliau terus menerus terasah. Akhirnya, tanggal, 1 Oktober 2020, Cikgu Tere mendapat apresiasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Sekolah Dasar Kemdikbud sebagai Kreator Konten Artikel Terbaik dalam Lomba Pancasila Bakti 2020. Hadiahnya sangat besar yaitu 10 juta rupiah, dalam bentuk media pembelajaran.

Tidak ada seorang penulis yang langsung besar. Semuanya berawal dari penulis yang kecil dulu, Namun, lama kelamaan karya tulisnya akan dihargai orang, asalkan kita terus konsisten dalam menulis. Bisa di blog maupun di media sosial. Dan tak kalah pentingnya, bersikaplah terbuka dan positif terhadap saran serta kritik dari para pembaca. Berlakulah sebagai pembaca tulisan kita sendiri ketika sudah selesai menulis, agar kita berlatih objektif. Sehingga tulisan akan tetap terjaga kualitasnya.

Cikgu Tere juga memberikan kiat sukses untuk meraih prestasi termasuk menerbitkan buku mayor sebagai berikut:

  1. Berpikir positif
  2. Tetapkan terget / fokus pada tujuan
  3. Maksimalkan potensi
  4. Miliki mindset pembelajar
  5. Ciptakan lingkungan yang mendukung
  6. Atur waktu seefektif mungkin

Menjadi penulis adalah sebuah jalan yang mulia dan harus kita tapaki penuh keyakinan. Karena menulis itu bukan hanya ajang pembuktian diri. Namun, sebagai jalan untuk berbagi inspirasi dan motivasi bagi orang lain. Marilah guru-guru hebat gunakan waktumu untuk bekarya dan berguna bagi orang lain. Sehingga kita pantas disebut, “Bukan Guru Biasa”. Cikgu Tere mengatakan, “Untuk dapat memantaskan diri menjadi bagian dari "Bukan Guru Biasa", hendaknya kita selalu melakukan 3 B yaitu: Belajar, Berkarya, Berbagi. Cari ilmunya, tuangkan lewat karya nyata, dan bagikan karya tersebut hingga dapat menginspirasi orang lain.”

 

 

Selasa, 03 November 2020

Guru Punya Usaha



Guru Punya Usaha 

Menjadi guru adalah amanah idealisme dan panggilan jiwa bukan sekedar panggilan ijazah. Yang akan membawa kemana paradigma bangsa ini disandarkan, yang akan membawa manusia-manusia mengenal masa depannya. Guru sejatinya bukan sekadar pekerjaan, melainkan profesi yang pelakunya memerlukan berbagai kelebihan, baik terkait dengan kepribadian, akhlak, spiritual, pengetahuan, dan keterampilan. Guru tak ubahnya lentera dalam kegelapan akal. Dengan ilmu akan menjelaskan adab, dengan ilmu akan mengenalkan jiwa-jiwa pada penciptanya, dan dengan ilmu akan bersahabat dengan alam. Selain itu, dengan ilmu akan membedakan derajat manusia antara yang satu dengan yang lainnya. 

Sesuatu yang utama dan mulia adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, semua harus menyadari tentang hal ini. Setiap guru pada lembaga pendidikan manapun harus mampu menyadari akan keutamaan dan pentingnya ilmu. Sebagai guru berkewajiban menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya. 

Dengan ilmu ia akan menunjukan dua jalan baik dan buruk. Guru adalah kemuliaan gelar bagi seorang pendidik, seseorang yang memberikan pencerahan hidup. .Guru adalah sosok intelektual bermoral, sosok intelektual yang berjiwa pengabdian, intelektualnya pendidikan dan intelektual masyarakat sesungguhnya. Guru adalah penentu anak bangsa, pemegang tombak sejarah kemenangan, dan pemegang tinta emas peradaban anak bangsa di masa depan. 

Dra. Betti Resnalenni, M.M. mengatakan,” Jadi guru harus profesioanal tetapi jadi guru juga harus kaya. Kalau guru kaya, maka mengajarnya lebih totalitas. Saya bukan guru PNS. Jadi, gajinya alhamdulillah, tetapi saya juga ingin lebih dari itu. Pada awalnya saya jadi pengusaha karena gara-gara menulis dan menulis juga bisa menghasilkan uang. Sebenarnya, saya awalnya menjadi guru yang berkeliling mengisi pelatihan menulis buku. Saya memilih dua-duanya, menjadi guru dan pengusaha. Saya berusaha arahnya tentang kependidikan juga. Kita sebagai guru mempunyai peluang besar untuk menjadi pengusaha karena kita mempunyai pangsa pasar yang banyak. Mulai dari murid, orang tua murid, teman seprofesi dan lain-lainnya.” 

Selain menjadi guru, Dra. Betti Resnalenni, M.M. punya usaha, Usahanya dalam bentuk jualan materi. Dengan membuka kursus aritmetika tahun 1996. Kemudian menulis buku aritmetika sendiri dan menjualnya sendiri. Di samping itu, Beliau membuka pelatihan=pelatihan atau kursus aritmetika, Tahun 1998 memiliki 24 cabang kursus aritmetika untuk daerah Bekasi, belum termasuk luar daerah Bekasi. 

Pada tahun 2003 membuka usaha baru, mulai mendirikan TK dan TPQ bekerja sama dengan salah satu cabang aritmatikanya. Baru berjalan tiga bulan temannya mundur karena membuka usaha TK dan TPQ kurang menguntungkan. Setiap usaha baru pasti ada cobaannya. Akhirnya, Beliau lanjutkan sendiri. Tempat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar awalnya dimulai dari sebuah rumah kontrakan. Berkat kegigihan Beliau, TK dan TPQ berkembang pesat sampai sekarang. Dengan mendirikan sekolah tersebut, Beliau banyak berkenalan dengan orang-orang hebat. Wawasannya menjadi luas dan banyak prestasi yang Beliau peroleh. Kedua lembaga pendidikan itu berada di Yayasan Insan Kamil Utama berlokasi di Perumahan Taman Rahayu Regency Blok. A3, No.37, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi. 

Usaha lain yang digelutinya mendirikan Kedai Kreatif Oleh-Oleh Kota Bekasi terletak di jalan Kartini. Salah satu bentuk usaha UMKM yang bergerak di bidang Tata Boga. Kita boleh dan bisa mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus asal kita bisa mengaturnya dan enjoy melaksanakannya. Yang penting kita bisa membagi waktunya. Prioritaskan dulu yang utama baru yang lainnya. Jadi, kalau guru punya usaha dan sudah berumah tangga yang diutamakan urusan rumah tangga, mengajar, dan baru usaha. 

Kesuksesan Dra. Betti Resnalenni, M.M. tidak lepas dari kepiawaian Beliau membangun komunikasi dan koneksi semua pihak. Usaha yang sungguh-sungguh, kerja keras, dan memohon ridlo Alloh. SWT. Patut kita contoh sebagai motivasi pada diri kita. Selain menjadi guru, apa salahnya punya usaha. 

Jumat, 30 Oktober 2020

Menulis Resume Menjadi Buku


 Menulis Resume Menjadi Buku

Menulis resume menjadi buku merupakan hal yang maustahil. Keyakinan itu telah lama berlangsung sampai kini. Kegiatan resume tidak asing bagi kita karena sering kita lakukan ketika masih sekolah. Apalagi dalam pelatihan Belajar Menulis Gelombang 16, tugas kita adalah membuat resume di blog. Perlu diperhatikan bahwa untuk membuat resume, isi harus sesuai dengan apa yang disampaikan nara sumber atau naskah aslinya.

Penggunaan kata dan kalimat dalam resume juga harus menggambarkan isi aslinya. Bahasa yang digunakan sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dicerna oleh siapa saja. Kadang-kadang apa yang disampaikan nara sumber atau naskah aslinya terdapat banyak istilah atau kata yang sulit dimengerti, kita bisa menuliskannya dalam bahasa yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Kewajiban kita setelah resume selesai di buat, kita harus membacanya kembali untuk memeriksa apabila terjadi kesalahan. Beberapa yang diperiksa antara lain:

1. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat diartikan sebagai pemakaian kata-kata dalam ragam bahasa yang serasi dan selaras dengan sasaran atau tujuannya dan yang terlebih penting lagi adalah mengikuti kaidah bahasa yang baik dan benar. Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pembuatan resume wajib dilakukan.

2. Penggunaan ejaan yang benar

Penggunaan kata dan kalimat dalam resume seseuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Misalnya, pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca, dan pemakaian unsur serapan.

3. Kesesuaian antara isi resume dengan nara sumber atau naskah aslinya

Penulisan resume, isi harus sesuai dengan apa yang disampaikan oleh nara sumber atau naskah aslinya. Apalagi resume yang kita tulis di blog akan dibaca banyak orang. Jangan sampai isi resume yang kita tulis menyimnpang dari nara sumber aslinya.

Keyakinan selama ini bahwa menulis resume bisa menjadi buku merupakan hal yang mustahil tetpatahkan. Berkat pencerahan Bapak R. Brian Prasetyawan ternyata tulisan resume bisa dijadikan buku. Pertama, dua puluh tulisan resume dugabung dalam satu file. Selanjutnya setingan file microsof word ini, perlu disesuaikan dengan format penerbit. Untuk penerbit rekanan Bapak R. Brian Prasetyawan :

1. Ukuran kertas A5 ( 14 x 20 cm )

2. Huruf times ne roman, ukuran 12

3. Margin 2 semua

4. Paragraf rata kiri kanan ( justify )

Kemudian masukan juga kelengkapan naskah dalam file naskah kumpulan resume’ Kelengkapan naskahnya yaitu:

1. Cover

2. Judul buku dan nama penulisnya

3. Kata pengantar

4. Daftar isi ( tanpa nomor halaman )

5. Profil penulis

6. Sinopsis ( Tiga paragraf, masing-masing paragraf tiga kalimat )

Untuk halaman tidak ada batas minimal. Jadi tidak perlu ragu bahwa tulisan resime kita tidak jadi buku. Di samping itu, penerbit memberi fasiltas kepada kita berupa:

1. Desain cover

2. ISBN

3. Layout

4. Edit ringan

5. Dua buku terbit

6. E-Sertifikat.

Sekarang menerbitkan buku semakin mudah. Tidak menjadi hal yang mustahil karena tulisan apapun bisa diterbitkan. Mari kita tuntaskan tulisan resume kita sampai buku terbit. Semoga buku solo yang kita idam-idamkan menjadi kenyataan dan berlanjut menerbitkan buku ke dua, ke tiga dan seterusnya.



Keinginan Penulis Pemula


 



Keinginan Penulis Pemula

Banyak penulis yang menginginkan tulisannya dimuat di koran dan majalah tertentu. Labih-lebih sebagai penulis pemula alangkah bahagia dan bangganya apabila tulisannya dimuat di koran dan majalah. Banyak penulis terutama penulis pemula putus asa, lalu memutuskan untuk tidak mengirimkan tulisan mereka lagi. Sehingga muncullah anggapan bahwa menulis dimuat di koran dan majalah itu susah. Seringkali kita kagum pada keterampilan menulis seseorang yang semakin baik setiap hari sedangkan kemampuan kita masih jalan di tempat. Mungkin juga kita sering merasa iri pada penulis lain yang telah mampu menulis dengan lancar sedangkan kita menyusun kalimat menjadi paragraf saja sulitnya minta ampun.

Ternyata kita lebih mudah berbicara, karena tinggal mengucapkannya saja apa yang ada di dalam hati maupun pikiran. Prosesnya begitu cepat. Lain halnya apabila kita ingin mewujudkan dalam bentuk tulisan. Apa yang kita rasakan dan pikirkan belum tentu bisa langsung dituliskan, karena ada banyak faktor yang menyebabkannya. Kita butuh sarana untuk menuliskannya, seperti komputer atau kertas dan pena, baru kemudian tangan bisa menuliskannya. Walaupun sudah ada sarana itu, tidak serta merta otomatis bisa langsung menuliskannya. Kadang-kadang tulisan kita berhenti di tengah jalan, akibatnya kita menjadi patah arang.

Bagaimana agar kita bisa menulis dengan lancar dan tidak gampang patah arang? Banyak penulis hebat yang menularkan ilmunya dan pengalamannya untuk memberikan solusi. Salah satu penulis hebat itu adalah Bapak Encon Rahman. Beliau seorang penulis yang tidak diragukan lagi kehebatannya dalam menulis. Adapun karya yang sudah dipublikasikannya antara lain, (1) Menulis 500 berupa cerita pendek, artikel pendidikan dan puisi ke surat kabar / majalah lokal dan nasional. (2) Menulis 6 buku pelajaran untuk Sekolah Dasar, (3) Menulis 2 buku sosial (4) Menggambar 150 kartun di surat kabar/majalah (5) Menulis Penelitian Tindakan Kelas setiap tahun dan dipubliksikan di jurnal ilmiah.

Agar kita menulis dapat lancar dan tidak gampang menyerah Bapak Encon Rahman memberikan solusi sebagai berikut:

1. Menulis harus memiliki tujuan

Dengan memiliki tujuan, kita menulis akan memiliki arah yang jelas. Misalnya, tujuan kita menulis agar di muat di koran dan majalah. Maka dalam diri kita akan muncul motivasi dengan sendirinya yaitu kiinginan kuat untuk belajar menulis.agar tulisan dimuat di koran dan majalah..

2. Menulis harus memiliki niat

Niat menulis harus ada di dalam diri kita. Tanpa ada niat menulis mustahil akan muncul kemauan atau keinginan kita untuk menulis. Misalnya, niiat kita menulis untuk mencari uang, agar terkenal atau amal jariyah.

3. Menulis harus memiliki target

Dalam menulis harus memiliki target yang harus kita capai. Berapa hari, minggu, atau bahkan berapa bulan kita menyelesaikan tulisan kita ? Sehingga target menulis yang kita inginkan tercapai. Walaupun untuk menulis, kadang-kadang kita dihinggapi perasaan jenuh dan malas . Apa pun, tidak hanya menulis, kalau sedang dilanda malas, kita tidak bisa melakukannya. Melawan rasa malas juga bukan perkara mudah. Terlebih hal yang mau kita tulis dianggap berat, baik materi maupun cara menulisnya. Jadi, untuk mengatasinya bisa dengan menyimak tulisan orang lain atau membaca buku. Mengamati kejadian yang terjadi di sekitar kita. Menonton televisi, film, atau sinetron. Maka akan muncul ide-ide atau gagasan yang dapat kita jadikan bahan tulisan. Rasa malas akan hilang dengan sendirinya sehingga target menulis akan tercapai.

Selain itu, Bapak Encon Rahman membagi keterampilan menulis menjadi tiga tingkatan atau level :

1. Menulis level rendah

Kita dapat berlatih menulis mulai dari level rendah yaitu membuat resume atau menulis di blog. Menulis di blog itu sangat mudah. Tidak pernah ada batasan-batasan dalam menulis blog. Ketika kita memutuskan untuk membuat atau memiliki sebuah blog, maka di situ pula kita. memiliki sebuah wadah kreativitas untuk menuliskan gagasan-gagasan dan apa yang kita pikirkan dengan mudah.

2. Menulis level sedang

Menulis buku antologi merupakan menulis tingkat sedang. Terkait menulis antologi, bisa kita jadikan ajang untuk latihan menulis. Enaknya menulis antologi karena temanya sudah diberikan.sehingga tidak terlalu sulit mencari ide. Cukup mengembangkan, mencari topik spesifik yang unik, memasukkan unsur menghibur, mendidik dan konflik dalam tulisan Untuk proses kreatif, biasanya gagasan/ide muncul dari hal-hal yang sudah terjadi.

Tulisan lain yang termasuk level sedang yaitu menulis artikel. Menulis artikel termasuk keterampilan terapan yang bisa dipelajari terlebih dahulu. Sebagai penulis pemula, mentor atau pembimbing sangat diperlukan.agar artikel yang kita tulis bisa dimuat di koran dan majalah.Guna mentor atau pembimbing akan mengoreksi artikel kita sebelum dikirim koran dan majalah mencakup:

a. Cara menulis judul artikel agar bisa dimuat di koran dan majalah

b. Cara menulis intro

c. Cara menulis pembahasan dan kesimpulan artikel

3. Menulis level tinggi

Menulis buku solo atau pribadi merupakan keterampilan menulis level tinggi. Dalam menulis buku solo tersebut, diharuskan untuk berlatih terlebih dahulu dengan menulis tentang hal-hal yang sederhana. Materi yang telah dikuasai betul-betul. Minimal kita mempunyai banyak referensi mengenai tema yang akan kita angkat menjadi sebuah buku. Dengan banyak refernsi kita bisa menyelesaikan menulis buku lebih mudah, lebih semangat karena apa yang akan ditulis sudah ada di kepala. Tebal dan tipisnya buku tergantung kemampuan kita sendiri. Yang paling penting kita menyelesaikan satu buku dengan isi yang bagus.

Banyak motivasi yang kita peroleh dari penulis-penulis hebat. Tinggal kita mau berubah atau tidak, mau aktif menulis atau pasif tergantung pada diri kita sendiri. Orang-orang disekitarmu hanya bisa memotivasi setelah mereka berhenti memotivasimu, apakah kita juga bakalan berhenti menulis? Dorongan yang terbaik datang dari dirimu sendiri. Kita harus terus mencoba, insya Allah impian kita tercapai sehingga tulisan kita terbit di koran atau majalah. Memiliki buku solo dalam waktu dekat, terbit di Indie atau Mayor tidak masalah. Inilah keinginan penulis pemula tidak hanya sekadar angan-angan tetapi keinginan yang harus diwujudkan. .

Minggu, 25 Oktober 2020

Nora Penulis Muda Berbakat





Nora Penulis Muda Berbakat

Nora, nama aslinya Noralia Purwa Yunita, M.Pd ini lahir di Kudus, 12 Juni 1989. Beliau putra pertama dari dua bersaudara dengan ayah bernama Ali Achmadi, S.Pd dan ibu Noor Fatkhiyah, S.Pd.SD. Beliau merupakan seorang penulis muda berbakat.. Beliau pernah mengambil kuliah program sarjana di Univeritas Negeri Semarang yang kemudian dilanjutkan program magister pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Saat ini beliau bekerja sebagai pengajar di SMP Negeri 8 Semarang. Selain mengajar, beliau juga aktif menulis di blog dan tergabung dalam komunitas sejuta guru ngeblog, penulis baru di Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan, salah satu tim admin di website guru penggerak, anggota komunitas koordinator virtual Indonesia (KKVI), anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran Prakarya dan IPA, serta Pembimbing ekstrakurikuler KIR SMP.

Sejak masih kuliah sudah banyak prestasi menulis yang diraihnya. Prestasi yang pernah diraihnya adalah Juara Harapan I lomba karya tulis di Universitas Negeri Semarang, program pendanaan Dinas Provinsi Jawa Tengah pada program fasilitasi karya ilmiah tingkat Provinsi Jawa Tengah, Program pendanaan LPPM pada usulan program pengabdian masyarakat, program pendanaan DIKTI pada program kreativitas mahasiswa tingkat nasional, pendanaan program Student Grand Hibah I’m Here DIKTI, serta sebagai pembimbing yang mengantarkan tim menjadi juara I lomba karya tulis ilmiah SMA tingkat Jawa Tengah.

Di masa pandemi sekarang ini, tertnyata membawa berkah bagi beliau karena banyak karya yang dihasilkan. Mulai dari artikel, buku antologi bersama siswanya, dan beberapa buku solo. Sebagai penulis, ternyata banyak kendala yang beliau hadapi terutama dalam proses pengerjaan menjadi sebuah buku.

Kendala yang beliau hadapi ketika pengerjaan buku, antara lain:

1. Banyaknya kegiatan

Di samping sebagai penulis, beliau juga seorang pendidik. Maka kesibukan untuk menyiapkan pembelajaran daring membutuhkan persiapan yang lebih banyak daripada pembelajaran tatap muka.

2. Malas dan jenuh

Malas dan jenuh merupakan kendala yang paling berat karena beliau merupakan tipikal orang malas dan jenuh apabila mengerjakan kegiatan yang berulang. Akhirnya jika penyakit itu menghinggapi, beliau beralih ke kegiatan lain sebagai refreshing. Biasanya nonton film, jika tidak baca novel online atau apapun yangg membuat beliau nyaman.

3. Krisis ide

Jika sudah seperti itu beliau terapkan jurus bapak Akbar Zainuddin, karena segala sesuatu yang kita rasa, kita lihat dapat dijadikan ide.

Contohnya :

a. Ketika kita nonton film, mungkin ada sesuatu yang kita rasakan setelah menonton acara tersebut, ini dapat dijadikan bahan tulisan.

b. Ketika kita rekreasi, juga bisa dijadikan bahan tulisan. Kita bisa ulas bagaimana indahnya tempat tersebut.

Intinya, apapun yang kita rasakan dan pikirkan, dapat diubah menjadi sebuah tulisan, karena beliau yakin, tidak ada yang tidak bisa menulis, karena menulis bagi beliau sama dengan berbicara. Bedanya hanya dituangkan lewat tulisan

4. Perbendaharaan diksi

Jika sudah mentok kosa kata, biasanya beliau baca artikel orang lain,atau membaca novel. Karya apapun beliau baca karena dengan banyak membaca, akan memperkaya diksi kita.

5. Takut menulis

Biasanya kita takut menulis karena takut salah. Ini beliau alami ketika diawal bergabung di grup menulis dengan Om Jay, tetapi Om Jay meyakinkan bahwa tulis saja dulu apa yang kita pikirkan, jangan permasalahkan EYD atau kaidah kebahasaan yang lain.cukup tulis hingga selesai. Jika sudah dibaca berulang, lalu lakukan editing sesuai kaidah. Kalau dari awal kita sudah memikirkan EYD dan yang lain, maka tidak akan terwujud tulisan

Di samping itu, beliau juga memberikan kiat-kiat agar menjadi penulis yang menghasilkan banyak karya :

1. Niat

Sesuatu perbuatan harus didahului dengan niat. Tanpa niat yang kuat kita tidak akan menghasilkan karya.

2. Paksa

Selain niat harus ada, kita juga harus memaksa diri kita agar menulis.

3. Mau

Jika hanya ada niat tetapi tidak ada kemauan kuat alias pemaksaan, maka kata mau tidak akan terwujud.

Berkarya ketika waktu luang itu biasa. Namun, berkarya di tengah kesibukan yang luar biasa, itu baru istimewa. Karya yang sudah ditulis di tengah kesibukannya sebagai pendidik dan ibu rumah tangga meliputi bahan ajar Kimia SMA, buku antologi "Menciptakan pola pembelajaran efektif dari rumah", buku seri ekoji academy "Digital Mindset", buku " jurus jitu menulis dan berprestasi", buku antologi " Kisah Inspiratif Sang Guru", dan beberapa artikel yang telah dimuat di media daring dan cetak. Saat ini sedang tahap penyelesaian naskah buku yang kedua untuk seri ekoji academy "gamifikasi, belajar menyenangkan seasyik bermain game", naskah antologi bersama siswa " Belajar dari Covid-19 " dan tahap finishing naskah buku " Kiat praktis menulis modul berbasis riset " yang merupakan pengubahan tesis menjadi buku.

Sebagai seorang yang baru belajar penulis, beliau patut menjadi motivasi bagi kita semua. Agar kita mau belajar menulis lebih fokus dan serius, minimal bisa menghasilkan buku. Seperti yang Bu Nora katakan,“Buku merupakan sejarah saya. Jika saya sudah mati nanti, melalui buku ini nama saya bisa diingat.karya saya masih dapat dinikmati dan hidup meskipun raga sudah tidak ada.







Kamis, 22 Oktober 2020

Buku Mahkota Penulis

 



Buku Mahkota Penulis

Kita semua tahu kalau buku adalah “cendela dunia”. Ya, pepatah mainstream itulah yang sering kita dengar ketika berbicara tentang buku. Sebab, tidak bisa dipungkiri kalau buku membuka wawasan kita tentang dunia. Sejak kecil kita sudah diperkenalkan dengan buku. Buku menjadi bagian terpenting seiring terus berkembangnya sains dan teknologi pada zaman sekarang. Dengan membaca buku, seseorang bisa mengetahui apa saja yang ada di penjuru dunia. Jadi, walau berada di Indonesia, hanya dengan membaca buku, bisa mengetahui perkembangan yang ada di negara lain. Tak hanya itu, buku juga membuat pembacanya memiliki banyak wawasan.

Buku akan membuat kita berwawasan dan memiliki pikiran yang terbuka dan luas. Selain menambah ilmu pengetahuan, buku akan membuat seseorang terhibur, terutama saat membaca buku bergenre fiksi seperti novel. Di sisi lain, bagi sebagian orang yang tak suka membaca, buku bukanlah hal penting. Namun, membaca buku sangat penting agar tidak dipenuhi kebodohan dan ketidaktahuan.

Membaca menjadi salah satu hobi yang paling sering kita dengar. Namun, kita hanya sekadar membaca. jarang kita mengetahui siapa penulisnya. Oleh karena itu, sebagai pembaca kita harus memberikan apresiasi kepada penulis buku tersebut. Ternyata hanya menjadi penulis belum sempurna kalau belum mampu menerbitkannya menjadi sebuah buku.

Menerbitkan buku muara dari menulis. Sejatinya buku adalah mahkota seorang penulis, sebab kehadiran penulis menjadi abadi sepanjang masa ketika menjadi aset negara tersimpan di Perpustakaan Nasioanal. Kendala yang kita alami ketika akan menerbitkan buku karena posisi sebagai penulis pemula ( belum terkenal ) sehingga Penerbit Besar ( major) belum berkenan menerima naskah buku.

Kegelisahan penulis pemula untuk menerbitkan buku terobati. H.Thamrin Dahlan, SKM, M.Si sebagai Ketua Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) yang akan membantu menerbitkan buku bagi penulis pemula.

Latar belakang Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) didirikan atas inisiatif Bundo Kanduang ( Amarhumah ) AKBP (P) Hj. Husna Darwis binti Hj. Dahlan, SH. Beliau seorang Mantan Polisi Wanita dan Notaris yang berkantor di Bogor memiliki keinginan kuat untuk meningkatkan kegemaran membaca dan menulis keluarga besar Petokayo dan masyarakat.

Niat tersebut diwujudkan dalam bentuk mendirikan Perpustakaan Kasidah di Jambi tempat dibesarkan untuk masyarakat umum Tempino dan sekitarnya. Almarhumah Bundo Kanduang memiliki koleksi buku yang cukup banyak terdiri dari berbagai Ensiklopedia dan Majalah Intisari serta buku-buku hukum serta buku agama.

Semua buku tersebut disimpan di Perpustakaan Husna di Perumahan Taman Cimanggu Bogor. Sebelum wafat Uni Husna mewasiatkan dan mewakafkan sebagian dana untuk kegiatan Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan yang fokus menerbitkan buku ber ISBN Tanpa Biaya.

YPTD bergerak di bidang sosial kemasyarakatan khususnya bidang pendidikan. YPTD fokus membantu para penulis menerbitkan buku berlisensi Barcode ISBN Perpustakaan Nasional Tanpa Biaya.

Kegiatan ini dilakukan mengingat selama ini para penulis terkendala dalam menerbitkan buku karena tidak diterima oleh Penerbit Major (besar) sedangkan Naskah Buku sudah tersedia. Di samping itu, keinginan menerbitkan buku secara indie (pribadi) melalui perusahaan jasa penerbit memerlukan biaya yang cukup besar.

Oleh karena itu, Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan bertekad membantu para penulis memiliki master buku sebagai Mahkota seorang Jurnalis. Sejak kegiatan dicanangkan pada tanggal 19 Agustus 2020 Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan telah membantu menerbitkan 36 Buku para penulis. Tentu saja kegiatan ini merupakan bagian tak terpisahkan turut serta dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas Literasi Indonesia.

Beberapa program Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) :

1. Program A

Penulis telah mempunyai naskah buku segera kirim ke email thamrindahlan@gmail.com

2. Program B

Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan menerbitkan buku dari para penulis posting di website terbitkanbukugratis.id setelah terkumpul naskah 150 – 200 halaman.

3. Program C

Penulis posting di website Yayasan Pustaka Thamrin D terbitkanbukugratis.id sampai 40-50 artikel kemudian buku diterbitkan Yayayasn Pustaka Thamrin Dahlan

Di samping itu, Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan ( YPTD ) menerima nahkah buku penulis via email thamrindahlan@gmail.com lengkap dengan Judul, Daftar Isi, Cover depan belakang Buku dan Kata Pengantar.

Ketentuan Standard baku Buku terbitan YPTD

1. Ukuran A5

2. Font 12

3. .Margin 1.5/1/1/1

4. .Huruf Times News Roman

5. Spasi 1.5

6. Ketebalan 150 – 200 Halaman



Jalan telah terbuka lebar bagi penulis pemula untuk menerbitkan buku. Marilah kita tingkatkan motivasi kita dalam menulis agar berkualitas dan mempunyai roh. Secerdas dan sepintar apapun seseorang apabila belum menulis apalagi menerbitkan buku maka ilmunya akan hilang sia sia.

Senin, 19 Oktober 2020

Menulis di Blog Suatu Pilihan

 



Menulis di Blog Suatu Pilihan

Ketrampilan menulis merupakan salah satu ketrampilan berbahasa. Ketrampilan ini digunakan sebagai salah satu alat komunikasi secara tidak langsung dengan orang lain. Kegiatan menulis merupakan kegiatan berbahasa yang produktif dan dimiliki oleh orang diperoleh tidak secara otomatis. Menulis bukan bakat tetapi suatu ketrampilan. Dalam arti orang yang memiliki ketrampilan menulis berarti orang yang telah mendapat latihan dan praktik. Bahkan, diperlukan pelatihan dan instruktur.

Menulis merupakan kegiatan menuangkan ide dan gagasan atau pikiran kepada orang lain dalam bentuk lambang-lambang bahasa yang merupakan representasi dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Biarkan tulisan menemui takdirnya. Jangan risau, tetaplah menulis dan belajar mengupgrade diri. Menulislah apa yang dikuasai dan disukai. Jadikan menulis sebagai kebutuhan bukan kewajiban.

Semua orang memiliki ide atau gagasan. Ide atau gagasan tidak mungkin diketahui oleh orang lain tanpa orang tersebut mengungkapkannya. Untuk mengungkapkan tidak semua orang mempunyai kemampuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa agar dapat diketahui oleh orang lain, maka orang tersebut harus memiliki kemampuan untuk menuangkannya. Adapun kemampuan untuk menuangkan ide atau gagasan salah satu caranya adalah dengan menuangkannya dalam bentuk tulisan.

Sebagai penulis pemula, tulisan bisa disimpan dikertas saat punya ide, kemudian dipindahkan di pengolah kata ( microsof word atau yang lainnya ). Setelah itu, banyak pilihan untuk mempostingnya bisa di bog, WhatsApp, atau facebook. Kuatkan komitmen atau kemauan untuk tetap menulis. Banyak pilihan untuk menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan di media sosial. Kehabisan bahan karena belum terbiasa menulis bisa dilatih terus menerus, lama kelamaan akan terbiasa menulis.

Bapak Bambang Purwanto atau Mr. Bams mengatakan bahwa tulisan yang kita hasilkan bisa berdasarkan pengalaman, hobi, pekerjaan, atau latar belakang kehidupan. Ide-ide atau gagasan akan muncul dengan sendirinya bersamaan dengan tekad yang kuat untuk bisa menulis. Salah satu pilihan menuangkan ide atau gagasan yaitu menulis di blog. Tulisan kita agar menarik orang membacanya tergantung pada judul. Judul yang menarik membuat pembaca ingin membaca dan mengetahui isi yang kita tulis. Buat judul berbeda dari yang lain, buat judul 5 sampai 7 kata.



Di samping itu, menurut Bapak Bambang Purwanto atau Mr. Bams langkah awal menulis di blog antara lain :

1. Kuasai terlebih dahulu bagaimana mengelola blog

Menulis adalah keahlian penting yang bisa dilakukan oleh siapa saja dan kita bisa mengasah kemampuan tersebut melalui blog. Kita bebas menulis apa saja sebanyak-banyaknya sampai kemampuan menulis kita semakin baik. Terlebih lagi blog adalah platform yang cocok digunakan untuk tema apa saja, dari yang ilmiah hingga populer.

Sebagai penulis pemula, kita harus pandai mengelola blog agar mudah dikenal orang dengan rajin share atau posting yang kita tulis.

2. Belajar posting di blog

Selesai menulis, tentu kita ingin banyak orang yang membacanya bukan? Nah, blog bisa melakukan publikasi untuk tulisan kita. Jika mengirim tulisan ke sebuah media, tentu akan ada seleksi dan ada kemungkinan tulisan yang kita kirimkan tidak terbit. Melalui blog, kita bisa menerbitkan tulisan atau karya kita kapan saja. Maka belajar posting di blog sangat diperlukan. Isi sesuai dengan kebutuhan yang kita perlukan dan apa yang ingin disampaikan kepada para pembaca.

3. Simpan tulisan di word terlebih dahulu, baru di posting di blog

Bagi penulis pemula untuk menuangkan ide atau gagasan bisa disimpan di word terlebih dahulu. Tulisan yang kita simpan di word baru kemudian di posting di blog.

Agar blog kita bisa ramai dan dikunjungi pembaca, seringlah membagi postingan kita atau buatlah tulisan yang menarik yang bisa membuat orang mau membaca. Sebagai penulis pemula yang lebih penting dan utama tanamkan pada diri kita senang menulis. Untuk banyaknya pengunjung pembaca di blog bukan hal yang utama, karena kelak tulisan yang kita hasilkan akan menjadi warisan yang dapat dinikmati sepanjang zaman. Boleh hidup kita terbatas oleh waktu. Akan tetapi, karya kita kita tak lapuk oleh waktu dan terkenang sepanjang masa. Mari teruslah berkarya guru-guru hebat. Diawali niat menulis dengan hati, mudah-mudahan kita menghasilkan tulisan-tulisan yang hebat pula.

Kalimat bahagiaku hari ini, jangan sia-siakan kata-kata yang ada dipikiran kita, rangkailah menjadi kalimat sehingga menjadi sebuah tulisan. Dengan tulisan kita akan memanjakan pikiran kita untuk menciptakan tulisan yang menarik sepanjang hidupnya.


Kamis, 15 Oktober 2020

Tips Menulis Ala Bu Kanjeng





Tips Menulis Ala Bu Kanjeng



Bu Kanjeng nama aslinya Sri Sugiastuti, terlahir pada tanggal 8 April 1961. Merasa terlambat belajar menulis. Beliau menghabiskan masa kecilnya di Jakarta, sejak usia 1 tahun hingga lulus SMA tahun 1980. Kuliah di UNS, setelah lulus mengabdikan ilmunya di Jakarta hingga tahun 1990. Cinta dan tanggung jawabnya hijrah ke Solo sejak tahun 1990 hingga saat ini.

Karier menulisnya dimulai ketika usianya menjelang setengah abad. Walaupun diusia senja Bu Kanjeng tetap semangat untuk belajar menulis. Tahun 2010 jadi tahun keberuntungannya ketika dua bukunya bisa terbit. Buku "SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMP" penerbit Erlangga dan buku antologi "Diary Ketika Buah Hati Sakit". Bu Kanjeng termasuk penulis yang produktif. Sampai sekarang lebih dari empat puluh buku yang Bu Kanjeng hasilkan.

Atas keberhasilannya, Bu Kanjeng menularkan ilmunya agar dapat menjadi penulis dan cara menerbitkannya. Tips menulis dan cara menerbitkan buku sebagai berikut:

1. Menjadi penulis

Untuk menjadi penulis dibutuhkan beberapa ide atau gagasan. Ide atau gagasan kita dapatkan melalui:

a. Banyak membaca

Apa yang kita baca sangat menentukan gaya kepenulisan kita

b. Mencoba menulis di komputer, buku harian, ataupun di media sosial seperti facebook dan blog. Tuliskan apa saja yang ingin kita tuliskan. Bahkan, ketika kita tidak punya ide sama sekali. Kita pun bisa menulis cerita. Bahwa kita sedang tidak punya ide Semakin banyak kita menulis, semakin mengasah kemampuan kita untuk menulis.

2. Disiplin menulis

Buat kerangka tulisan. Hal ini perlu agar tulisan memiliki arah dan target. Buat target berupa :

a. Kapan kita akan menyelesaikan tulisan kita?

b. Jika perlu buat tabel, berapa halaman per hari?

c. Fokus pada target yang kita bua. Jangan tergoda oleh godaan-godaan yang membuat kita menunda menyelesaikan tulisan kita.

3. Memilih judul yang menarik

Sesuaikan dengan tema tulisan. Sebelum membuat judul tersebut sesuai dengan tema tulisan, atau memiliki konsep terhadap isi tulisan. Buat judul dengan kata yang mudah diingat. Buat orang penasaran sehingga mampu menarik orang untuk membaca dan sekaligus membeli buku tersebut.

4. Mencari ide

Ide adalah hal penting dalam berkarya. Untuk membuat sebuah tulisan membutuhkan ide. Berikut bebera tips mencari ide:

a. Banyak sebanyak mungkin buku

Dengan membaca akan membantu menemukan ide

b. Refresing dan pergi ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi .

Untuk merefres otak kita dari rutinitas. Siapa tahu kita mendapatkan ide dari tempat-tempat yang belum pernah kita kunjungi tersebut.

c. Cari referensi dari berbagai media

Kita juga bisa mencari ide dari media, apalagi saat ini teknologi informasi sudah sedemikian pesatnya.

d. Cara ATM

Amati, tiru, dan modifikasi

5. Menulis cepat

Agar dapat menulis dengan cepat :

a. Pikirkanlah ide tulisan yang akan kita buat.

b. Lalu segera tuliskan

c. Buat kerangka karangan, agar tulisan lebih terarah

d. Teruslah mengetik berdasarkan ide yang kita miliki

e. Jangan lihat kebelakang apa yang telah kita ketik

f. Abaikan jika ada yang salah baik dari segi struktur bahasa maupun ide

6. Memenangkan lomba

Pastikan kita memahami dan melaksanakan aturan dan syarat-syarat lomba. Kita bisa cari beberapa referensi yang berkaitan dengan tema lomba tersebut. Setelah selesai kita menulis, baca ulang beberapa kali. Perbaiki yang salah atau kurang enak dibaca. Kita juga bisa meminta penilaian teman atau saudara. Setelah selesai mengirimkan naskah, berdoalah. Karena setiap orang yang berhasil, sesungguhnya telah mengalami setumpuk kegagalan.

7. Langkah-langkah menulis buku

Langkah-langkah menulis buku antara lain :

a. Tentukan apa jenis buku yang kita buat,

Apakah berupa novel, esai, ilmu pengetahuan atau kumpulan cerpen.

b. Tentukan tema

Sebelum menentukan tema, tentukan dulu jenis buku apa yang akan kita tulis. Misalkan, kita ingin menulis novel, langkah selanjutnya tentukan tema novel tersebut. Apakah temanya romantik, ispiratif, ilmiah, atau apa? Buat kerangkanya. dan ceritanya seperti apa. Hal ini, bisa kita tulis atau cukup kita pikirkan.

8. Cara mengirim tulisan ke media

Hal ini kita bisa lakukan :\

a. Buat tulisan yang menarik

b. Pilih tulisan yang sesuai temanya dengan waktu aktual dan banyak dibutuhkan

c. Sesuaikan dengan media masa yang kita kirimkan dan jangan kirimkan ke banyak media masa sekaligus.

9. Membuat pembaca penasaran

Kalau kita nonton acara news atau talkshow, coba perhatikan saat hendak jeda ilkan. Sebelum iklan, pembawa acara biasanya melontarkan pertanyaan terlebih dahulu pada narasumber yang belum sempat dijawab narasumber. Tujuannya apa? Agar penonton penasaran dan tidak pindah chanel. Dalam dunia buku, pembaca mungkin juga akan berhenti membaca sebuah buku ketika ia merasa bosan pada bab-bab tertentu.Agar pembaca tidak bosan, maka perlu ditulis sesuatu menarik yang belum pernah diketahui atau bahkan dialami pembaca.

10. Manfaatkan mengikuti even-even

Manfaat mengikuti even-even :

a. Mengasah otak untuk mencari ide

b. Melatih disiplin menulis



c. Memperbanyak pengalaman penulis

d. Mengenal penulis-penulis lain

e. Memungkinkan mendapatkan hadiah

11. Cara mengirim naskah ke penerbit

Hal yang harus diperhatikan :

a. Siapkan naskah yang sudah rapi

b. Pilih penerbit yang sesuai dengan jenis naskah yag kita miliki

c. Perhatikan tata cara pengiriman dan ketentuannya

Misal, ada penerbit yang hanya menerima naskah dalam bentuk cetak, ada pula

penerbit yang menerima naskah dalam bentuk file lewat email.

d. Kirimkan naskah beserta sinopsis dan biodata penulis'

e. Jangan mengirimkan naskah ke beberapa penerbi sekaligus.

12. Hal yang dipertimbangkan penerbit dalam menerima naskah

Adanya kesesuaian dengan penerbit. Misal, penerbit yang menerbitkan naskah

islami tentu akan menolak naskah yang bersifat umum. Kualitas naskah tentu

menjadi faktor terbesar dalam penilaian.

13. Waktu yang tepat untuk menulis

Biasanya saat senggang atau sedang menunggu. Bisa juga bmalam hari

Sebelum tidur. Sebagian ada juga pada pgi hari setelah subuh. Kita pun bisa

manfaatkan waktu tenang untuk menulis. Apalagi kondisi masih fresh dan saat ada

ide-ide karena ini yang paling penting untuk menulis.

14. Banyak cara menerbitkan buku dan jadi penulis

Banyak orang yang ingin jadi penulis sukses. Penulis besar pun berjuang untuk

menerbitkan bukunya. Sebagai contoh, misalnya J.K. Rowling dengan karyanya

yaitu Harry Potter, ternyata awalnya tak mudah untuk m enerbitkan naskah yang ia

tulis. Naskah tersebut sempat ditolak 12 penerbit sebelum akhirnya diterbitkan dan

sukses menjadi buku paling laris yang membuat J.K Rowling kaya raya.

15. Di belakang buku

Setelah calon pembaca melihat judul dan cover, mereka akan mencari informasi

tentang bukuyang membuat mereka mulai tertarik. Setelah melihat bagian depan,

mereka akan melihat bagian belakang. Biasanya di bagian belakang ada sinopsis

tentang buku tersebut untuk menginformasikan calon pembaca tentang isi buku

tersebut.

16. Yang perlu dilakukan penulis setelah bukunya terbit

Ini sangat penting, penulis harus membantu mempromosikan bukunya karena tidak

ada jaminan bahwa buku tersebut laris di pasaran. Perbaiki naskah buku tersebut

laris di pasaran. Perbaiki naskah buku tersebut jika ada kritik dari pembaca, agar di

cetakan berikutnya bukumya lebih baik lagi. Terus berkarya walaupun namanya

telah melambung dan telah mendapatkan royalti yang melimpah sekalipun.

17. Jalan untuk menjadi penulis sukses

Mungkin ada di antara kita yang telah menulis selama bertahun-tahun, tapi naskah

kita selalu ditolak penerbit' Jangan buru-buru membuang naskah kita, karena

penulis sukses pun awalnya mengalami penolakan. Naskah ditolak, kita setidaknya

punya 2 pilihan, mau terus berjuang atau berhenti.

a. Jika terus berjuang, akan ada 2 pilihan lagi, mau terus mengirimkan ke penerbit

mayor, atau diterbitkan secara self publishing. Meraka mampu menjual

karyanya tanpa melalui toko buku konvensional. Di sisi lain, banyak juga

penulis Indonesia yang awalnya menerbitkan buku secara indie/ self publishing

lalu kemudian karena karyanya potensial, akhirnya diterbitkan oleh penerbit

besar dan laris. Jadi, sebenarnya ada banyak jalan untuk menjadi penulis sukses.

Yang terpenting adalah teruslah melangkah dan jangan berhenti. Jadikan menulis

sebagai kebutuhan bukan kewajiban.

b. Jika berhenti, berakhir sudah keinginan untuk menjadi penulis

Dari uraian yang disampaikan Ibu Dra.Sri Sugiatuti, M.Pd. dapat disimpulkan

bahwa menulis adalah suatu keterampilan.bukan bakat. Jadi latihlah, tulislah berbagai

ide yang berserak di sekitar kita. Jadikan menulis dan membaca sebagai gaya hidup.

Membaca yang selektif dengan kacamata yang utuh. Beristiqomahlah dalam menulis.

Biarkan tulisan menemui takdinya. Jangan risau, tetaplah menulis dan belajar

mengupgrade diri agar naik kelas. Menulislah apa yang disukai dan dikuasai. Kita tidak

boleh takut apa yang akan terjadi tentang tulisan kita. Kendala dalam menulis dan

menerbitkan buku pasti ada, tetapi dengan kemauan keras semoga kita dapat melalui

semua prosesnya.Mudah-mudahan tips menulis ala Bu Kanjeng dapat menambah

pengetahuan kita tentang menulis.Lebih serius dan semangat dalam mengali ilmu

tentang menulis sehingga kita menjadi penulis yanghebat. Penulis yang mampu

menghasilkan buku-buku yang berbobot. Buku yang menginfirasi pembaca untuk

membaca dan memiliknya.



Selasa, 13 Oktober 2020

Video Sebagai Media Pembelajaran


Video Sebagai Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat diartikan sebagai alat, baik hardware maupun software sebagai media komunikasi untuk memberikan kejelasan informasi. Media pembelajaran memperlancar komunikasi guru dengan murid dalam pembelajaran serta merangsang pikiran, perhatian, dan keinginan untuk belajar.

Media pembelajaran memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Setiap proses belajar mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur antara lain tujuan, bahan, metode, dan media serta evaluasi. Unsur metode dan media merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau teknik untuk mengantarkan bahan pelajaran agar sampai kepada tujuan pembelajaran. Dalam pencapaian tujuan tersebut peranan media pembelajaran memegang peranan yang penting sebab dengan adanya media pembelajaran, materi pembelajaran dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.

Fungsi media pembelajaran secara umum mengatasi hambatan komunikasi, keterbatasan fisik, sikap pasif, dan mempersatukan pendapat siswa. Penggunaan media pembelajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar. Media pembelajaran merupakan unsur yang harus dikembangkan guru. Penggunaan media pembelajaran bukan karena fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.

Salah satu media pembelajaran yang digunakan sebagai bahan ajar adalah video. Video sebagai bahan ajar pandang dengar ( audio visual ) memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. 

Dalam pembuatan video pembelajaran harus menarik dan menimbulkan daya rangsang siswa untuk mempelajari materi yang disampaikan. Apalagi dalam situasi pandemi covid-19 sekarang ini, penggunaan video pembelajaran sangat dibutuhkan. Dengan melibatkan guru tampil di video pembelajaran, siswa bisa bertatap muka walaupun tidak secara langsung. 

Langkah-langkah pembuatan video pembelajaran menurut Bapak Hamzah Ramdhani sebagai berikut :

1.     Analisis KI-KD

2.     Memilih indikator yang akan dibuatkan video pembelajaran

3.     Mengumpulkan aset video

4.     Proses perekaman

5.     Editing video pembelajaran

6.     Review dan revisi

Baik tidaknya video tentu saja tergantung pada desain awalnya, mulai analisis kurikulum lewat KI-KD, penentuan media, skema yang menunjukkan skenario, skrip, pengambilan gambar, dan proses editingnya. Beberapa keuntungan yang didapat jika bahan ajar disajikan dalam bentuk video sebagai media pembelajaran, antara lain:

1.   Dengan video seseorang dapat belajar sendiri

2.  Sebagai pandang dengar, video menyajikan situasi yang komunikatif dan dapat   diulang-ulang

3.   Dapat menampilkan sesuatu yang detail dari benda yang bergerak, kompleks yang   sulit dilihat dengan mata

4.  Vidio dapat dipercepat maupun diperlambat, dapat diulang pada bagian tertentu   yang perlu lebih jelas. Bahkan, dapat diperbesar.

5.  Memungkinkan pula untuk membandingkan antar dua adegan berbeda diputar   dalam waktu bersamaan

6.   Video dapat digunakan sebagai tampilan nyata dari suatu adegan

Semoga resume ini bermanfaat dan terima kasih atas ilmunya yang luar biasa. Mudah-mudahan mendorong kita semua umtuk membuat video pembelajaran yang lebih baik agar situasi belajar mengajar lebih efektif.

 





       

Senin, 12 Oktober 2020

Menulis Itu Mudah


Menulis Itu Mudah

Apa benar menulis itu mudah? Bagi penulis profesional menulis tidak menjadi masalah. Ibarat ala bisa karena biasa. Sesuatu dikerjakan karena kebiasannya. Sudah terbiasa menulis sehingga dalam mengungkapkan ide-ide yang ada dalam pikirannya dalam bentuk tulisan tidak menjadi masalah. Berbeda dengan penulis pemula menulis merupakan momok yang menakutkan. Ide-ide sudah ada dalam pikiran tetapi untuk mengungkapkan dalam bentuk tulisan sulitnya minta ampun, Baru menulis satu atau dua tulisan sudah berhenti di tengah jalan.

 Berbekal moto, carilah ilmu sebanyak-banyaknya. Semakin banyak ilmu, kita tidak akan pernah menyalahkan orang lain. Dia akan berpikir dengan bijaksana, berpikir dengan akal budi. Sebelum bertindak akan dipikir dulu untung dan ruginya. Positif tingking selalu dikedapankan. Ini penting untuk penulis pemula belajar dan belajar agar mendapatkan ilmu sebanyak banyaknya tentang menulis. Jangan pernah memandang rendah orang yang memberi ilmu, tatapi resapilah apa yang beliau sampaikan. Kunci beberhasilan seorang penulis adalah menciptakan semangat ingin belajar, memotivasi diri, kemauan untuk bisa menulis, usaha yang maksimal dan konsisten. Sebagai orang beriman jangan lupa memohon kemudahan, bimbingan, kesehatan dan kecerdasan supaya diberi kemudahan dalam mengungkapkan ide-ide dan pengalamannya dalam bentuk tulisan. Tak kalah penting trik selanjutnya mencari teman yang bisa menginspirasi, mendorong, dan memberi semangat. 

Keterampilan menulis perlu latihan. Menurut  Ya' Dedi Suhendi latihan menulis dapat diawali dengan cara :

1. Menuliskan tulisan pendek, kegelisahan, sesuatu yang disukai atau minat,   pengalaman, keahlian, dan minat.

2.     Menuliskan opini satu paragraf, dua paragraf atau tiga paragraf. Hari beikutnya bisa   ditambah satu paragraf lagi. Hingga menemukan identitas menulis dan menemukan   apa yang ingin disampaikan ke adalam lmbaran-lembaran.

3.    Kursus. Apabila kursus tidak nyaman, bisa dilakukan sendiri. Keuntungan menulis secara pribadi memberikan rasa kepuasan diri. Jiwa di dalam diri lebih bebas, terhindar dari rasa takut baik itu takut karena aturan baku dan ketat. Karena salah satu kunci sukses menulis buku adalah mengabaikan segala aturan yang mengikat yang justru melemahkan semangat menulis. Berbeda jika dari awal tidak terbangun semangat dan terbelenggu dengan aturan. Sudah dapat dipastikan sebelum menuliskan lembar kedua, sudah berhenti di tangah jalan.

4.  Menulis itu semudah update status. Kita tanamkan dalam diri bahwa menulis itu mudah, semudah update status. Misalnya, dari sebuah pengalaman. Saat kita menulis status, apa yang kita tuliskan berdasarkan apa yang kita rasakan. Entah itu perasaan tentang diri kita sendiri, tentang penilaian terhadap orang lain atau karena bacaan, tontonan yang baru kita baca atau lihat. Apapun pengalaman yang telah kita alami pada hari ini, kita tulis saja. Gunakan teknologi untuk menyimpannya. Bisa di laptop, hp, blog, facebook, dan sebagainya.

5.     Menulis itu semudah mendiskripsikan apa yang kita lihat, apa yang kita rasakan. Menulis itu tidak selalu muluk-muluk dan tidak terlalu rumit. Menulis itu sesederhana yang kita lihat, Menarinya objek yang diperlihatkan hanya satu. Namun, sudut pandang penulisannya bisa berbeda dari penulis yang satu dengan penulis lainnya.

6.    Menentukan topik tulisan. Saat memulai menulis hal umum yanmg dirasa sulit adalah menentukan tulisan. Pemilihan topik bisa kita pilih berdsarkan “minat”. Anggap saja, penentuan topik kita ambil sesuai dengan minat kita. Bisa juga dimulai dari menulis topik tentang kehidupan diri kita sendiri. Barangkali, justru lebih menjiwai. Siapa tahu, hasil dari corat-coret curahan hati, bisa menjadi novel. Bukankah, di dunia ini banyak ketidakpastian? Termasuk ketidakpastian nasib tulisan kita. Karena buku-buku best seller meledak dari karya iseng-iseng ingin menuangkan perasaan dan kegelisahannya.

7.  Membaca surat kabar. Ketika kita membaca surat kabar, ada satu paragraf yang menarik hati. Hal yang menarik tersebut bisa dicatat, kemudian bisa ditambah gagasan, ide, sanggahan, dan menambah data lain yang diperoleh. Dari data-data tersbut, cukup tuliskan per kalimat di bawahnya. Setelah semua gagasan, ide, dan yang ingin disampaikan sudah tertulis berbaris-baris, tidak salahnya untuk keluar sejenak. Minum kopi atau teh. Setelah merasa lebih rilek, bisa melanjutkan dengan menambah kalimat penjelas di belakang poin-poin yang tadi tertulis. Kunci dari semua itu, tergantung kreativitas kita mengarahkan tema dan topik bahasan.

8.    Menulis harus punya tujuan. Misalnya, menulis tujuaannya umtuk ekspresi diri, untuk naik pangkat, hobi, dan sebagainya. Dengan tujuan tersebut, pasti segala cara akan kita gunakan. Dalam menulis, tulisan yang kita tulis harus punya roh dan perlu penghayatan. Ide yang biasa-biasa, apabila dikemas dengan penghayatan dan penjiwaan. Pembaca yang membaca tulisan kita akan muncul emosinya. Emosi dalam menulis menjadi penarik rasa ketertarikan. Tulisan yang ditulis dengan penghayatan, mampu menghidupkan sebuah tulisan.  Contoh tulisan dengan penghayatan:

a.   Gadis berambut panjang yang selalu mengintai dalam keraguan. Ia ingin selalu memergoki setiap derap langkah pejalan kaki di hadapannya. Keinginannya itu seakan terpancar di raut wajah yang kusam dan lugu. Ia hanya akan mengharap belas kasihandari sang dermaan.

b. Dia berjalan mondar-mandir. Sambil menyepak-nyepak kerikil yang ada di depannya. Sebentar-sebentar jongkok, sebentar-sebentar berdiri. Lama ia menatap ke arah depan seolah-olah ada sesuatu yang menusuk-nusuk hatinya. Berdebar dan gelisah menunggu seseorang yang lama dinantinya.

    Contoh tulisan tanpa penghayatan :

a.        Gadis itu mengharap belas kasihan orang-orang yang berjalan kaki di depannya.

b.       Dia menunggu lama seseorang yang dinantinya.

Dari contoh di atas, terlihat perbedaannya. Aturan penghayatan penting sekali selama pengarapan sebuah tulisan. Baik pengarapan sebuah buku ajar, buku fiksi, buku motivasi, dan sebagainya. Butuh yang namanya impresi dan seni. Cara tersebut dapat diperoleh dengan banyak cara kreatif. Cara kreatif banyak sekali. Di mana setiap orang pasti memiliki kreatif sendiri. 

 

Ternyata menulis itu membutuhkan kerja keras sehingga menghasilkan tulisan yang baik. Perlu roh dan penghayatan sehingga pembaca terbawa emosinya. Semua itu perlu latihan dan belajar. Sehingga menulis itu mudah tidak terbatas hanya dalam bentuk slogan tetapi diwujudkan dengan menghasilkan karya-karya yang dapat dibaca dan diminati orang banyak.

 


















        

  

Kegagalan Berbuah Keberhasilan

Kegagalan Berbuah Keberhasilan Selama ini banyak orang masih menganggap kegagalan sebagai akhir dari segalanya. Pola pikir yang memandang ...