Bukan Guru Biasa
Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD. atau
dikenal dengan Cikgu Tere merupakan seorang guru yang profesional. Walaupun
memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas dalam
bentuk pengabdian. Disela-sela tugasnya sebaga guru dengan senang hati
menularkan ilmumya terkait proses penulisan dan penerbitan buku. Topik yang
diangkat, “Bukan Guru Biasa”. Alasannya karena yang mengikuti pelatihan belajar
menulis gelombang 16 adalah guru-guru yang hebat dan luar biasa. Bahkan, layak
menyandang predikat, “Bukan Guru Biasa”.
Guru merupakan pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi pesserta didik pada jalur pendidikan formal.
Tugas utama ini akan efektif jika guru memiliki derajat profesionalitas tertentu
yang tercermin dari kompetensi, kemahiran, kecakapan, atau ketrampilan yang
memenuhi standar mutu atau norma etik tertentu.
Saat
ini, kita berada dalam masa pandemi. Di mana kita dipaksa untuk beradaptasi
dengan segala bentuk perubahan. Dan pada setiap perubahan itu, pasti kita akan
mengalami situasi yang tidak nyaman. Akibat dari ketidakbiasaan tadi. Banyak
guru di luar sana yang memilih untuk menyerah pada keadaan, dibandingkan dengan
menciptakan situasi baru atau keluar dari situasi yang dianggapnya tidak
nyaman. Hal ini, tentunya akan menjadikan situasi pandemi saat ini sebagai
sebuah masalah atau bahkan musibah. Namun, tak sedikit guru yang justru
menemukan berkah dibalik musibah. Yang tadinya tidak mengerti dengan
pembelajaran daring berbasis teknologi, sekarang sudah piawai menyelenggarakan
kelas online. Bahkan, bisa mengajari rekan guru yang lain. Yang tadinya tidak
bisa menulis buku, sekarang bisa menulis buku. Dan masih banyak kisah sukses
lainnya.
Cikgu
Tere awalnya merupakan seorang guru yang kebingungan dengan kondisi seperti
saat ini. Sampai akhirnya, Beliau bergabung dengan grup WA pelatihan belajar
menulis gelombang 4. Selama mengikuti kegiatan belajar menulis di gelombang 4, Beliau
mendapat banyak sekali ilmu pengetahuan dan bekal keterampilan terkait dunia
menulis. Dimulai menulis resume sebagai rangkuman materi belajar, sampai
menulis artikel untuk lomba. Bahkan, menulis bacaan untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran dan menulis
buku untuk berbagai kepentingan.
Banyak
proses yang dilalui untuk dapat menulis artikel dan buku. Perlu jam terbang,
konsistensi, dan kesadaran diri kita masing-masing. Cikgu Tere sendiri senang
menerima tantangan yang diberikan oleh para narsum, seperti Bunda Lilis Sutikno
yang menantang agar jadi peresume tercepat. Menulis buku dalam waktu seminggu
bersama Prof. Richardus Eko Indrajit dan Penerbit Andi.
Terkait
jam terbang, ini adalah hal yang paling penting bagi seorang penulis. Terutama
untuk mencegah terjadinya writter blocks. Bagi para penulis pemula, hal ini
pasti sering terjadi. Apalagi jika kita termasuk orang yang menulis dengan mengandalkan
mood / suasana hati. Menulis harus dilakukan di mana saja, kapan saja dan
bagaimana saja caranya. Agar jam terbang kita terus meningkat.
Khusus
untuk menulis buku, Cikgu Tere membagikan pengalamannya dalam menulis buku yang
dirangkum dengan kata IDOLA :
- I artinya identifikasi
topik menarik
- D artinya daftar
semua judul luar biasa
- O artnya outline
terperinci akan membantu
- L artinya lanjut
menulis isi bab
- A artinya atur
layout sesuai permintaan penerbit
Cikgu
Tere kadang-kadang membuat keluarga dan sahabatnya heran karena Beliau selalu menyibukkan
diri. Seringkali Beliau menghabiskan waktu berjam - jam untuk menulis. Bahkan,
sampai lembur. Namun, bagi Beliau hal tersebut adalah hal yang biasa, karena
Beliau merasa bahwa passion saya memang menulis.
Mengapa Cikgu Tere tertarik mengikuti kegiatan
belajar menulis? Berikut ini adalah beberapa alasannya :
- Melakukan
hobi
Sejak
kelas 3 SD, Cikgu Tere sudah menulis cerita. Bahkan, buku sederhana yang
dikliping / tidak diterbitkan. Semua dilakukan karena hobinya menulis.
- Mengupgrade
skill menulis
Bergabung
dengan penulis lain, membuat Cikgu Tere terus termotivasi untuk belajar jurus -
jurus baru dalam menulis.
- Mengekspresikan
diri
Menulis
adalah sarana menuangkan ide atau pemikiran yang sangat produktif. Kita bebas
menjadi siapa saja dan menggali imajinasi kita seluas – luasnya.
- Jembatan
meraih prestasi.
Menulis
mendatangkan banyak manfaat, diantaranya berbagai apresiasi sebagai bonus dari
menulis. Contoh apresiasi yang Cikgu Tere terima adalah : blogger inspiratif,
penulis cerita mini terbaik, kreator artikel terbaik, penulis beberapa judul
buku (indie dan mayor), Tim Reviewer dan Uji Keterbacaan Modul Literasi dan
Numerasi, Tim pengembang konten artikel di Komunitas Belajar Guru Penggerak
Kemdikbud. Semauanya itu merupakan pencapaian
terbesar dalam hidupnya, terlebih ketika Beliau sudah menjadi seorang guru. Terutama
di masa pandemi seperti saat ini.
Selain
itu, berkat menulis di blog, keterampilan menulis Beliau terus menerus terasah. Akhirnya, tanggal,
1 Oktober 2020, Cikgu Tere mendapat apresiasi dari Direktorat Jenderal
Pendidikan Sekolah Dasar Kemdikbud sebagai Kreator Konten Artikel Terbaik dalam
Lomba Pancasila Bakti 2020. Hadiahnya sangat besar yaitu 10 juta rupiah, dalam
bentuk media pembelajaran.
Tidak
ada seorang penulis yang langsung besar. Semuanya berawal dari penulis yang
kecil dulu, Namun, lama kelamaan karya tulisnya akan dihargai orang, asalkan
kita terus konsisten dalam menulis. Bisa di blog maupun di media sosial. Dan
tak kalah pentingnya, bersikaplah terbuka dan positif terhadap saran serta
kritik dari para pembaca. Berlakulah sebagai pembaca tulisan kita sendiri
ketika sudah selesai menulis, agar kita berlatih objektif. Sehingga tulisan
akan tetap terjaga kualitasnya.
Cikgu Tere juga memberikan kiat sukses
untuk meraih prestasi termasuk menerbitkan buku mayor sebagai berikut:
- Berpikir
positif
- Tetapkan terget
/ fokus pada tujuan
- Maksimalkan
potensi
- Miliki
mindset pembelajar
- Ciptakan
lingkungan yang mendukung
- Atur waktu
seefektif mungkin
Menjadi
penulis adalah sebuah jalan yang mulia dan harus kita tapaki penuh keyakinan.
Karena menulis itu bukan hanya ajang pembuktian diri. Namun, sebagai jalan untuk
berbagi inspirasi dan motivasi bagi orang lain. Marilah guru-guru hebat gunakan
waktumu untuk bekarya dan berguna bagi orang lain. Sehingga kita pantas
disebut, “Bukan Guru Biasa”. Cikgu Tere mengatakan, “Untuk dapat memantaskan
diri menjadi bagian dari "Bukan Guru Biasa", hendaknya kita selalu
melakukan 3 B yaitu: Belajar, Berkarya, Berbagi. Cari ilmunya, tuangkan lewat
karya nyata, dan bagikan karya tersebut hingga dapat menginspirasi orang lain.”

Tidak ada komentar:
Posting Komentar