Jumat, 30 Oktober 2020

Menulis Resume Menjadi Buku


 Menulis Resume Menjadi Buku

Menulis resume menjadi buku merupakan hal yang maustahil. Keyakinan itu telah lama berlangsung sampai kini. Kegiatan resume tidak asing bagi kita karena sering kita lakukan ketika masih sekolah. Apalagi dalam pelatihan Belajar Menulis Gelombang 16, tugas kita adalah membuat resume di blog. Perlu diperhatikan bahwa untuk membuat resume, isi harus sesuai dengan apa yang disampaikan nara sumber atau naskah aslinya.

Penggunaan kata dan kalimat dalam resume juga harus menggambarkan isi aslinya. Bahasa yang digunakan sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dicerna oleh siapa saja. Kadang-kadang apa yang disampaikan nara sumber atau naskah aslinya terdapat banyak istilah atau kata yang sulit dimengerti, kita bisa menuliskannya dalam bahasa yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Kewajiban kita setelah resume selesai di buat, kita harus membacanya kembali untuk memeriksa apabila terjadi kesalahan. Beberapa yang diperiksa antara lain:

1. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat diartikan sebagai pemakaian kata-kata dalam ragam bahasa yang serasi dan selaras dengan sasaran atau tujuannya dan yang terlebih penting lagi adalah mengikuti kaidah bahasa yang baik dan benar. Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pembuatan resume wajib dilakukan.

2. Penggunaan ejaan yang benar

Penggunaan kata dan kalimat dalam resume seseuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Misalnya, pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca, dan pemakaian unsur serapan.

3. Kesesuaian antara isi resume dengan nara sumber atau naskah aslinya

Penulisan resume, isi harus sesuai dengan apa yang disampaikan oleh nara sumber atau naskah aslinya. Apalagi resume yang kita tulis di blog akan dibaca banyak orang. Jangan sampai isi resume yang kita tulis menyimnpang dari nara sumber aslinya.

Keyakinan selama ini bahwa menulis resume bisa menjadi buku merupakan hal yang mustahil tetpatahkan. Berkat pencerahan Bapak R. Brian Prasetyawan ternyata tulisan resume bisa dijadikan buku. Pertama, dua puluh tulisan resume dugabung dalam satu file. Selanjutnya setingan file microsof word ini, perlu disesuaikan dengan format penerbit. Untuk penerbit rekanan Bapak R. Brian Prasetyawan :

1. Ukuran kertas A5 ( 14 x 20 cm )

2. Huruf times ne roman, ukuran 12

3. Margin 2 semua

4. Paragraf rata kiri kanan ( justify )

Kemudian masukan juga kelengkapan naskah dalam file naskah kumpulan resume’ Kelengkapan naskahnya yaitu:

1. Cover

2. Judul buku dan nama penulisnya

3. Kata pengantar

4. Daftar isi ( tanpa nomor halaman )

5. Profil penulis

6. Sinopsis ( Tiga paragraf, masing-masing paragraf tiga kalimat )

Untuk halaman tidak ada batas minimal. Jadi tidak perlu ragu bahwa tulisan resime kita tidak jadi buku. Di samping itu, penerbit memberi fasiltas kepada kita berupa:

1. Desain cover

2. ISBN

3. Layout

4. Edit ringan

5. Dua buku terbit

6. E-Sertifikat.

Sekarang menerbitkan buku semakin mudah. Tidak menjadi hal yang mustahil karena tulisan apapun bisa diterbitkan. Mari kita tuntaskan tulisan resume kita sampai buku terbit. Semoga buku solo yang kita idam-idamkan menjadi kenyataan dan berlanjut menerbitkan buku ke dua, ke tiga dan seterusnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kegagalan Berbuah Keberhasilan

Kegagalan Berbuah Keberhasilan Selama ini banyak orang masih menganggap kegagalan sebagai akhir dari segalanya. Pola pikir yang memandang ...