Kamis, 22 Oktober 2020

Buku Mahkota Penulis

 



Buku Mahkota Penulis

Kita semua tahu kalau buku adalah “cendela dunia”. Ya, pepatah mainstream itulah yang sering kita dengar ketika berbicara tentang buku. Sebab, tidak bisa dipungkiri kalau buku membuka wawasan kita tentang dunia. Sejak kecil kita sudah diperkenalkan dengan buku. Buku menjadi bagian terpenting seiring terus berkembangnya sains dan teknologi pada zaman sekarang. Dengan membaca buku, seseorang bisa mengetahui apa saja yang ada di penjuru dunia. Jadi, walau berada di Indonesia, hanya dengan membaca buku, bisa mengetahui perkembangan yang ada di negara lain. Tak hanya itu, buku juga membuat pembacanya memiliki banyak wawasan.

Buku akan membuat kita berwawasan dan memiliki pikiran yang terbuka dan luas. Selain menambah ilmu pengetahuan, buku akan membuat seseorang terhibur, terutama saat membaca buku bergenre fiksi seperti novel. Di sisi lain, bagi sebagian orang yang tak suka membaca, buku bukanlah hal penting. Namun, membaca buku sangat penting agar tidak dipenuhi kebodohan dan ketidaktahuan.

Membaca menjadi salah satu hobi yang paling sering kita dengar. Namun, kita hanya sekadar membaca. jarang kita mengetahui siapa penulisnya. Oleh karena itu, sebagai pembaca kita harus memberikan apresiasi kepada penulis buku tersebut. Ternyata hanya menjadi penulis belum sempurna kalau belum mampu menerbitkannya menjadi sebuah buku.

Menerbitkan buku muara dari menulis. Sejatinya buku adalah mahkota seorang penulis, sebab kehadiran penulis menjadi abadi sepanjang masa ketika menjadi aset negara tersimpan di Perpustakaan Nasioanal. Kendala yang kita alami ketika akan menerbitkan buku karena posisi sebagai penulis pemula ( belum terkenal ) sehingga Penerbit Besar ( major) belum berkenan menerima naskah buku.

Kegelisahan penulis pemula untuk menerbitkan buku terobati. H.Thamrin Dahlan, SKM, M.Si sebagai Ketua Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) yang akan membantu menerbitkan buku bagi penulis pemula.

Latar belakang Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) didirikan atas inisiatif Bundo Kanduang ( Amarhumah ) AKBP (P) Hj. Husna Darwis binti Hj. Dahlan, SH. Beliau seorang Mantan Polisi Wanita dan Notaris yang berkantor di Bogor memiliki keinginan kuat untuk meningkatkan kegemaran membaca dan menulis keluarga besar Petokayo dan masyarakat.

Niat tersebut diwujudkan dalam bentuk mendirikan Perpustakaan Kasidah di Jambi tempat dibesarkan untuk masyarakat umum Tempino dan sekitarnya. Almarhumah Bundo Kanduang memiliki koleksi buku yang cukup banyak terdiri dari berbagai Ensiklopedia dan Majalah Intisari serta buku-buku hukum serta buku agama.

Semua buku tersebut disimpan di Perpustakaan Husna di Perumahan Taman Cimanggu Bogor. Sebelum wafat Uni Husna mewasiatkan dan mewakafkan sebagian dana untuk kegiatan Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan yang fokus menerbitkan buku ber ISBN Tanpa Biaya.

YPTD bergerak di bidang sosial kemasyarakatan khususnya bidang pendidikan. YPTD fokus membantu para penulis menerbitkan buku berlisensi Barcode ISBN Perpustakaan Nasional Tanpa Biaya.

Kegiatan ini dilakukan mengingat selama ini para penulis terkendala dalam menerbitkan buku karena tidak diterima oleh Penerbit Major (besar) sedangkan Naskah Buku sudah tersedia. Di samping itu, keinginan menerbitkan buku secara indie (pribadi) melalui perusahaan jasa penerbit memerlukan biaya yang cukup besar.

Oleh karena itu, Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan bertekad membantu para penulis memiliki master buku sebagai Mahkota seorang Jurnalis. Sejak kegiatan dicanangkan pada tanggal 19 Agustus 2020 Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan telah membantu menerbitkan 36 Buku para penulis. Tentu saja kegiatan ini merupakan bagian tak terpisahkan turut serta dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas Literasi Indonesia.

Beberapa program Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) :

1. Program A

Penulis telah mempunyai naskah buku segera kirim ke email thamrindahlan@gmail.com

2. Program B

Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan menerbitkan buku dari para penulis posting di website terbitkanbukugratis.id setelah terkumpul naskah 150 – 200 halaman.

3. Program C

Penulis posting di website Yayasan Pustaka Thamrin D terbitkanbukugratis.id sampai 40-50 artikel kemudian buku diterbitkan Yayayasn Pustaka Thamrin Dahlan

Di samping itu, Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan ( YPTD ) menerima nahkah buku penulis via email thamrindahlan@gmail.com lengkap dengan Judul, Daftar Isi, Cover depan belakang Buku dan Kata Pengantar.

Ketentuan Standard baku Buku terbitan YPTD

1. Ukuran A5

2. Font 12

3. .Margin 1.5/1/1/1

4. .Huruf Times News Roman

5. Spasi 1.5

6. Ketebalan 150 – 200 Halaman



Jalan telah terbuka lebar bagi penulis pemula untuk menerbitkan buku. Marilah kita tingkatkan motivasi kita dalam menulis agar berkualitas dan mempunyai roh. Secerdas dan sepintar apapun seseorang apabila belum menulis apalagi menerbitkan buku maka ilmunya akan hilang sia sia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kegagalan Berbuah Keberhasilan

Kegagalan Berbuah Keberhasilan Selama ini banyak orang masih menganggap kegagalan sebagai akhir dari segalanya. Pola pikir yang memandang ...