Nora Penulis Muda Berbakat
Nora, nama aslinya Noralia Purwa Yunita, M.Pd ini lahir di Kudus, 12 Juni 1989. Beliau putra pertama dari dua bersaudara dengan ayah bernama Ali Achmadi, S.Pd dan ibu Noor Fatkhiyah, S.Pd.SD. Beliau merupakan seorang penulis muda berbakat.. Beliau pernah mengambil kuliah program sarjana di Univeritas Negeri Semarang yang kemudian dilanjutkan program magister pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Saat ini beliau bekerja sebagai pengajar di SMP Negeri 8 Semarang. Selain mengajar, beliau juga aktif menulis di blog dan tergabung dalam komunitas sejuta guru ngeblog, penulis baru di Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan, salah satu tim admin di website guru penggerak, anggota komunitas koordinator virtual Indonesia (KKVI), anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran Prakarya dan IPA, serta Pembimbing ekstrakurikuler KIR SMP.
Sejak masih kuliah sudah banyak prestasi menulis yang diraihnya. Prestasi yang pernah diraihnya adalah Juara Harapan I lomba karya tulis di Universitas Negeri Semarang, program pendanaan Dinas Provinsi Jawa Tengah pada program fasilitasi karya ilmiah tingkat Provinsi Jawa Tengah, Program pendanaan LPPM pada usulan program pengabdian masyarakat, program pendanaan DIKTI pada program kreativitas mahasiswa tingkat nasional, pendanaan program Student Grand Hibah I’m Here DIKTI, serta sebagai pembimbing yang mengantarkan tim menjadi juara I lomba karya tulis ilmiah SMA tingkat Jawa Tengah.
Di masa pandemi sekarang ini, tertnyata membawa berkah bagi beliau karena banyak karya yang dihasilkan. Mulai dari artikel, buku antologi bersama siswanya, dan beberapa buku solo. Sebagai penulis, ternyata banyak kendala yang beliau hadapi terutama dalam proses pengerjaan menjadi sebuah buku.
Kendala yang beliau hadapi ketika pengerjaan buku, antara lain:
1. Banyaknya kegiatan
Di samping sebagai penulis, beliau juga seorang pendidik. Maka kesibukan untuk menyiapkan pembelajaran daring membutuhkan persiapan yang lebih banyak daripada pembelajaran tatap muka.
2. Malas dan jenuh
Malas dan jenuh merupakan kendala yang paling berat karena beliau merupakan tipikal orang malas dan jenuh apabila mengerjakan kegiatan yang berulang. Akhirnya jika penyakit itu menghinggapi, beliau beralih ke kegiatan lain sebagai refreshing. Biasanya nonton film, jika tidak baca novel online atau apapun yangg membuat beliau nyaman.
3. Krisis ide
Jika sudah seperti itu beliau terapkan jurus bapak Akbar Zainuddin, karena segala sesuatu yang kita rasa, kita lihat dapat dijadikan ide.
Contohnya :
a. Ketika kita nonton film, mungkin ada sesuatu yang kita rasakan setelah menonton acara tersebut, ini dapat dijadikan bahan tulisan.
b. Ketika kita rekreasi, juga bisa dijadikan bahan tulisan. Kita bisa ulas bagaimana indahnya tempat tersebut.
Intinya, apapun yang kita rasakan dan pikirkan, dapat diubah menjadi sebuah tulisan, karena beliau yakin, tidak ada yang tidak bisa menulis, karena menulis bagi beliau sama dengan berbicara. Bedanya hanya dituangkan lewat tulisan
4. Perbendaharaan diksi
Jika sudah mentok kosa kata, biasanya beliau baca artikel orang lain,atau membaca novel. Karya apapun beliau baca karena dengan banyak membaca, akan memperkaya diksi kita.
5. Takut menulis
Biasanya kita takut menulis karena takut salah. Ini beliau alami ketika diawal bergabung di grup menulis dengan Om Jay, tetapi Om Jay meyakinkan bahwa tulis saja dulu apa yang kita pikirkan, jangan permasalahkan EYD atau kaidah kebahasaan yang lain.cukup tulis hingga selesai. Jika sudah dibaca berulang, lalu lakukan editing sesuai kaidah. Kalau dari awal kita sudah memikirkan EYD dan yang lain, maka tidak akan terwujud tulisan
Di samping itu, beliau juga memberikan kiat-kiat agar menjadi penulis yang menghasilkan banyak karya :
1. Niat
Sesuatu perbuatan harus didahului dengan niat. Tanpa niat yang kuat kita tidak akan menghasilkan karya.
2. Paksa
Selain niat harus ada, kita juga harus memaksa diri kita agar menulis.
3. Mau
Jika hanya ada niat tetapi tidak ada kemauan kuat alias pemaksaan, maka kata mau tidak akan terwujud.
Berkarya ketika waktu luang itu biasa. Namun, berkarya di tengah kesibukan yang luar biasa, itu baru istimewa. Karya yang sudah ditulis di tengah kesibukannya sebagai pendidik dan ibu rumah tangga meliputi bahan ajar Kimia SMA, buku antologi "Menciptakan pola pembelajaran efektif dari rumah", buku seri ekoji academy "Digital Mindset", buku " jurus jitu menulis dan berprestasi", buku antologi " Kisah Inspiratif Sang Guru", dan beberapa artikel yang telah dimuat di media daring dan cetak. Saat ini sedang tahap penyelesaian naskah buku yang kedua untuk seri ekoji academy "gamifikasi, belajar menyenangkan seasyik bermain game", naskah antologi bersama siswa " Belajar dari Covid-19 " dan tahap finishing naskah buku " Kiat praktis menulis modul berbasis riset " yang merupakan pengubahan tesis menjadi buku.
Sebagai seorang yang baru belajar penulis, beliau patut menjadi motivasi bagi kita semua. Agar kita mau belajar menulis lebih fokus dan serius, minimal bisa menghasilkan buku. Seperti yang Bu Nora katakan,“Buku merupakan sejarah saya. Jika saya sudah mati nanti, melalui buku ini nama saya bisa diingat.karya saya masih dapat dinikmati dan hidup meskipun raga sudah tidak ada.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar