Jumat, 30 Oktober 2020
Menulis Resume Menjadi Buku
Menulis Resume Menjadi Buku
Menulis resume menjadi buku merupakan hal yang maustahil. Keyakinan itu telah lama berlangsung sampai kini. Kegiatan resume tidak asing bagi kita karena sering kita lakukan ketika masih sekolah. Apalagi dalam pelatihan Belajar Menulis Gelombang 16, tugas kita adalah membuat resume di blog. Perlu diperhatikan bahwa untuk membuat resume, isi harus sesuai dengan apa yang disampaikan nara sumber atau naskah aslinya.
Penggunaan kata dan kalimat dalam resume juga harus menggambarkan isi aslinya. Bahasa yang digunakan sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dicerna oleh siapa saja. Kadang-kadang apa yang disampaikan nara sumber atau naskah aslinya terdapat banyak istilah atau kata yang sulit dimengerti, kita bisa menuliskannya dalam bahasa yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Kewajiban kita setelah resume selesai di buat, kita harus membacanya kembali untuk memeriksa apabila terjadi kesalahan. Beberapa yang diperiksa antara lain:
1. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat diartikan sebagai pemakaian kata-kata dalam ragam bahasa yang serasi dan selaras dengan sasaran atau tujuannya dan yang terlebih penting lagi adalah mengikuti kaidah bahasa yang baik dan benar. Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pembuatan resume wajib dilakukan.
2. Penggunaan ejaan yang benar
Penggunaan kata dan kalimat dalam resume seseuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Misalnya, pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca, dan pemakaian unsur serapan.
3. Kesesuaian antara isi resume dengan nara sumber atau naskah aslinya
Penulisan resume, isi harus sesuai dengan apa yang disampaikan oleh nara sumber atau naskah aslinya. Apalagi resume yang kita tulis di blog akan dibaca banyak orang. Jangan sampai isi resume yang kita tulis menyimnpang dari nara sumber aslinya.
Keyakinan selama ini bahwa menulis resume bisa menjadi buku merupakan hal yang mustahil tetpatahkan. Berkat pencerahan Bapak R. Brian Prasetyawan ternyata tulisan resume bisa dijadikan buku. Pertama, dua puluh tulisan resume dugabung dalam satu file. Selanjutnya setingan file microsof word ini, perlu disesuaikan dengan format penerbit. Untuk penerbit rekanan Bapak R. Brian Prasetyawan :
1. Ukuran kertas A5 ( 14 x 20 cm )
2. Huruf times ne roman, ukuran 12
3. Margin 2 semua
4. Paragraf rata kiri kanan ( justify )
Kemudian masukan juga kelengkapan naskah dalam file naskah kumpulan resume’ Kelengkapan naskahnya yaitu:
1. Cover
2. Judul buku dan nama penulisnya
3. Kata pengantar
4. Daftar isi ( tanpa nomor halaman )
5. Profil penulis
6. Sinopsis ( Tiga paragraf, masing-masing paragraf tiga kalimat )
Untuk halaman tidak ada batas minimal. Jadi tidak perlu ragu bahwa tulisan resime kita tidak jadi buku. Di samping itu, penerbit memberi fasiltas kepada kita berupa:
1. Desain cover
2. ISBN
3. Layout
4. Edit ringan
5. Dua buku terbit
6. E-Sertifikat.
Sekarang menerbitkan buku semakin mudah. Tidak menjadi hal yang mustahil karena tulisan apapun bisa diterbitkan. Mari kita tuntaskan tulisan resume kita sampai buku terbit. Semoga buku solo yang kita idam-idamkan menjadi kenyataan dan berlanjut menerbitkan buku ke dua, ke tiga dan seterusnya.
Keinginan Penulis Pemula
Keinginan Penulis Pemula
Banyak penulis yang menginginkan tulisannya dimuat di koran dan majalah tertentu. Labih-lebih sebagai penulis pemula alangkah bahagia dan bangganya apabila tulisannya dimuat di koran dan majalah. Banyak penulis terutama penulis pemula putus asa, lalu memutuskan untuk tidak mengirimkan tulisan mereka lagi. Sehingga muncullah anggapan bahwa menulis dimuat di koran dan majalah itu susah. Seringkali kita kagum pada keterampilan menulis seseorang yang semakin baik setiap hari sedangkan kemampuan kita masih jalan di tempat. Mungkin juga kita sering merasa iri pada penulis lain yang telah mampu menulis dengan lancar sedangkan kita menyusun kalimat menjadi paragraf saja sulitnya minta ampun.
Ternyata kita lebih mudah berbicara, karena tinggal mengucapkannya saja apa yang ada di dalam hati maupun pikiran. Prosesnya begitu cepat. Lain halnya apabila kita ingin mewujudkan dalam bentuk tulisan. Apa yang kita rasakan dan pikirkan belum tentu bisa langsung dituliskan, karena ada banyak faktor yang menyebabkannya. Kita butuh sarana untuk menuliskannya, seperti komputer atau kertas dan pena, baru kemudian tangan bisa menuliskannya. Walaupun sudah ada sarana itu, tidak serta merta otomatis bisa langsung menuliskannya. Kadang-kadang tulisan kita berhenti di tengah jalan, akibatnya kita menjadi patah arang.
Bagaimana agar kita bisa menulis dengan lancar dan tidak gampang patah arang? Banyak penulis hebat yang menularkan ilmunya dan pengalamannya untuk memberikan solusi. Salah satu penulis hebat itu adalah Bapak Encon Rahman. Beliau seorang penulis yang tidak diragukan lagi kehebatannya dalam menulis. Adapun karya yang sudah dipublikasikannya antara lain, (1) Menulis 500 berupa cerita pendek, artikel pendidikan dan puisi ke surat kabar / majalah lokal dan nasional. (2) Menulis 6 buku pelajaran untuk Sekolah Dasar, (3) Menulis 2 buku sosial (4) Menggambar 150 kartun di surat kabar/majalah (5) Menulis Penelitian Tindakan Kelas setiap tahun dan dipubliksikan di jurnal ilmiah.
Agar kita menulis dapat lancar dan tidak gampang menyerah Bapak Encon Rahman memberikan solusi sebagai berikut:
1. Menulis harus memiliki tujuan
Dengan memiliki tujuan, kita menulis akan memiliki arah yang jelas. Misalnya, tujuan kita menulis agar di muat di koran dan majalah. Maka dalam diri kita akan muncul motivasi dengan sendirinya yaitu kiinginan kuat untuk belajar menulis.agar tulisan dimuat di koran dan majalah..
2. Menulis harus memiliki niat
Niat menulis harus ada di dalam diri kita. Tanpa ada niat menulis mustahil akan muncul kemauan atau keinginan kita untuk menulis. Misalnya, niiat kita menulis untuk mencari uang, agar terkenal atau amal jariyah.
3. Menulis harus memiliki target
Dalam menulis harus memiliki target yang harus kita capai. Berapa hari, minggu, atau bahkan berapa bulan kita menyelesaikan tulisan kita ? Sehingga target menulis yang kita inginkan tercapai. Walaupun untuk menulis, kadang-kadang kita dihinggapi perasaan jenuh dan malas . Apa pun, tidak hanya menulis, kalau sedang dilanda malas, kita tidak bisa melakukannya. Melawan rasa malas juga bukan perkara mudah. Terlebih hal yang mau kita tulis dianggap berat, baik materi maupun cara menulisnya. Jadi, untuk mengatasinya bisa dengan menyimak tulisan orang lain atau membaca buku. Mengamati kejadian yang terjadi di sekitar kita. Menonton televisi, film, atau sinetron. Maka akan muncul ide-ide atau gagasan yang dapat kita jadikan bahan tulisan. Rasa malas akan hilang dengan sendirinya sehingga target menulis akan tercapai.
Selain itu, Bapak Encon Rahman membagi keterampilan menulis menjadi tiga tingkatan atau level :
1. Menulis level rendah
Kita dapat berlatih menulis mulai dari level rendah yaitu membuat resume atau menulis di blog. Menulis di blog itu sangat mudah. Tidak pernah ada batasan-batasan dalam menulis blog. Ketika kita memutuskan untuk membuat atau memiliki sebuah blog, maka di situ pula kita. memiliki sebuah wadah kreativitas untuk menuliskan gagasan-gagasan dan apa yang kita pikirkan dengan mudah.
2. Menulis level sedang
Menulis buku antologi merupakan menulis tingkat sedang. Terkait menulis antologi, bisa kita jadikan ajang untuk latihan menulis. Enaknya menulis antologi karena temanya sudah diberikan.sehingga tidak terlalu sulit mencari ide. Cukup mengembangkan, mencari topik spesifik yang unik, memasukkan unsur menghibur, mendidik dan konflik dalam tulisan Untuk proses kreatif, biasanya gagasan/ide muncul dari hal-hal yang sudah terjadi.
Tulisan lain yang termasuk level sedang yaitu menulis artikel. Menulis artikel termasuk keterampilan terapan yang bisa dipelajari terlebih dahulu. Sebagai penulis pemula, mentor atau pembimbing sangat diperlukan.agar artikel yang kita tulis bisa dimuat di koran dan majalah.Guna mentor atau pembimbing akan mengoreksi artikel kita sebelum dikirim koran dan majalah mencakup:
a. Cara menulis judul artikel agar bisa dimuat di koran dan majalah
b. Cara menulis intro
c. Cara menulis pembahasan dan kesimpulan artikel
3. Menulis level tinggi
Menulis buku solo atau pribadi merupakan keterampilan menulis level tinggi. Dalam menulis buku solo tersebut, diharuskan untuk berlatih terlebih dahulu dengan menulis tentang hal-hal yang sederhana. Materi yang telah dikuasai betul-betul. Minimal kita mempunyai banyak referensi mengenai tema yang akan kita angkat menjadi sebuah buku. Dengan banyak refernsi kita bisa menyelesaikan menulis buku lebih mudah, lebih semangat karena apa yang akan ditulis sudah ada di kepala. Tebal dan tipisnya buku tergantung kemampuan kita sendiri. Yang paling penting kita menyelesaikan satu buku dengan isi yang bagus.
Banyak motivasi yang kita peroleh dari penulis-penulis hebat. Tinggal kita mau berubah atau tidak, mau aktif menulis atau pasif tergantung pada diri kita sendiri. Orang-orang disekitarmu hanya bisa memotivasi setelah mereka berhenti memotivasimu, apakah kita juga bakalan berhenti menulis? Dorongan yang terbaik datang dari dirimu sendiri. Kita harus terus mencoba, insya Allah impian kita tercapai sehingga tulisan kita terbit di koran atau majalah. Memiliki buku solo dalam waktu dekat, terbit di Indie atau Mayor tidak masalah. Inilah keinginan penulis pemula tidak hanya sekadar angan-angan tetapi keinginan yang harus diwujudkan. .
Minggu, 25 Oktober 2020
Nora Penulis Muda Berbakat
Nora Penulis Muda Berbakat
Nora, nama aslinya Noralia Purwa Yunita, M.Pd ini lahir di Kudus, 12 Juni 1989. Beliau putra pertama dari dua bersaudara dengan ayah bernama Ali Achmadi, S.Pd dan ibu Noor Fatkhiyah, S.Pd.SD. Beliau merupakan seorang penulis muda berbakat.. Beliau pernah mengambil kuliah program sarjana di Univeritas Negeri Semarang yang kemudian dilanjutkan program magister pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Saat ini beliau bekerja sebagai pengajar di SMP Negeri 8 Semarang. Selain mengajar, beliau juga aktif menulis di blog dan tergabung dalam komunitas sejuta guru ngeblog, penulis baru di Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan, salah satu tim admin di website guru penggerak, anggota komunitas koordinator virtual Indonesia (KKVI), anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran Prakarya dan IPA, serta Pembimbing ekstrakurikuler KIR SMP.
Sejak masih kuliah sudah banyak prestasi menulis yang diraihnya. Prestasi yang pernah diraihnya adalah Juara Harapan I lomba karya tulis di Universitas Negeri Semarang, program pendanaan Dinas Provinsi Jawa Tengah pada program fasilitasi karya ilmiah tingkat Provinsi Jawa Tengah, Program pendanaan LPPM pada usulan program pengabdian masyarakat, program pendanaan DIKTI pada program kreativitas mahasiswa tingkat nasional, pendanaan program Student Grand Hibah I’m Here DIKTI, serta sebagai pembimbing yang mengantarkan tim menjadi juara I lomba karya tulis ilmiah SMA tingkat Jawa Tengah.
Di masa pandemi sekarang ini, tertnyata membawa berkah bagi beliau karena banyak karya yang dihasilkan. Mulai dari artikel, buku antologi bersama siswanya, dan beberapa buku solo. Sebagai penulis, ternyata banyak kendala yang beliau hadapi terutama dalam proses pengerjaan menjadi sebuah buku.
Kendala yang beliau hadapi ketika pengerjaan buku, antara lain:
1. Banyaknya kegiatan
Di samping sebagai penulis, beliau juga seorang pendidik. Maka kesibukan untuk menyiapkan pembelajaran daring membutuhkan persiapan yang lebih banyak daripada pembelajaran tatap muka.
2. Malas dan jenuh
Malas dan jenuh merupakan kendala yang paling berat karena beliau merupakan tipikal orang malas dan jenuh apabila mengerjakan kegiatan yang berulang. Akhirnya jika penyakit itu menghinggapi, beliau beralih ke kegiatan lain sebagai refreshing. Biasanya nonton film, jika tidak baca novel online atau apapun yangg membuat beliau nyaman.
3. Krisis ide
Jika sudah seperti itu beliau terapkan jurus bapak Akbar Zainuddin, karena segala sesuatu yang kita rasa, kita lihat dapat dijadikan ide.
Contohnya :
a. Ketika kita nonton film, mungkin ada sesuatu yang kita rasakan setelah menonton acara tersebut, ini dapat dijadikan bahan tulisan.
b. Ketika kita rekreasi, juga bisa dijadikan bahan tulisan. Kita bisa ulas bagaimana indahnya tempat tersebut.
Intinya, apapun yang kita rasakan dan pikirkan, dapat diubah menjadi sebuah tulisan, karena beliau yakin, tidak ada yang tidak bisa menulis, karena menulis bagi beliau sama dengan berbicara. Bedanya hanya dituangkan lewat tulisan
4. Perbendaharaan diksi
Jika sudah mentok kosa kata, biasanya beliau baca artikel orang lain,atau membaca novel. Karya apapun beliau baca karena dengan banyak membaca, akan memperkaya diksi kita.
5. Takut menulis
Biasanya kita takut menulis karena takut salah. Ini beliau alami ketika diawal bergabung di grup menulis dengan Om Jay, tetapi Om Jay meyakinkan bahwa tulis saja dulu apa yang kita pikirkan, jangan permasalahkan EYD atau kaidah kebahasaan yang lain.cukup tulis hingga selesai. Jika sudah dibaca berulang, lalu lakukan editing sesuai kaidah. Kalau dari awal kita sudah memikirkan EYD dan yang lain, maka tidak akan terwujud tulisan
Di samping itu, beliau juga memberikan kiat-kiat agar menjadi penulis yang menghasilkan banyak karya :
1. Niat
Sesuatu perbuatan harus didahului dengan niat. Tanpa niat yang kuat kita tidak akan menghasilkan karya.
2. Paksa
Selain niat harus ada, kita juga harus memaksa diri kita agar menulis.
3. Mau
Jika hanya ada niat tetapi tidak ada kemauan kuat alias pemaksaan, maka kata mau tidak akan terwujud.
Berkarya ketika waktu luang itu biasa. Namun, berkarya di tengah kesibukan yang luar biasa, itu baru istimewa. Karya yang sudah ditulis di tengah kesibukannya sebagai pendidik dan ibu rumah tangga meliputi bahan ajar Kimia SMA, buku antologi "Menciptakan pola pembelajaran efektif dari rumah", buku seri ekoji academy "Digital Mindset", buku " jurus jitu menulis dan berprestasi", buku antologi " Kisah Inspiratif Sang Guru", dan beberapa artikel yang telah dimuat di media daring dan cetak. Saat ini sedang tahap penyelesaian naskah buku yang kedua untuk seri ekoji academy "gamifikasi, belajar menyenangkan seasyik bermain game", naskah antologi bersama siswa " Belajar dari Covid-19 " dan tahap finishing naskah buku " Kiat praktis menulis modul berbasis riset " yang merupakan pengubahan tesis menjadi buku.
Sebagai seorang yang baru belajar penulis, beliau patut menjadi motivasi bagi kita semua. Agar kita mau belajar menulis lebih fokus dan serius, minimal bisa menghasilkan buku. Seperti yang Bu Nora katakan,“Buku merupakan sejarah saya. Jika saya sudah mati nanti, melalui buku ini nama saya bisa diingat.karya saya masih dapat dinikmati dan hidup meskipun raga sudah tidak ada.
Kamis, 22 Oktober 2020
Buku Mahkota Penulis
Buku Mahkota Penulis
Kita semua tahu kalau buku adalah “cendela dunia”. Ya, pepatah mainstream itulah yang sering kita dengar ketika berbicara tentang buku. Sebab, tidak bisa dipungkiri kalau buku membuka wawasan kita tentang dunia. Sejak kecil kita sudah diperkenalkan dengan buku. Buku menjadi bagian terpenting seiring terus berkembangnya sains dan teknologi pada zaman sekarang. Dengan membaca buku, seseorang bisa mengetahui apa saja yang ada di penjuru dunia. Jadi, walau berada di Indonesia, hanya dengan membaca buku, bisa mengetahui perkembangan yang ada di negara lain. Tak hanya itu, buku juga membuat pembacanya memiliki banyak wawasan.
Buku akan membuat kita berwawasan dan memiliki pikiran yang terbuka dan luas. Selain menambah ilmu pengetahuan, buku akan membuat seseorang terhibur, terutama saat membaca buku bergenre fiksi seperti novel. Di sisi lain, bagi sebagian orang yang tak suka membaca, buku bukanlah hal penting. Namun, membaca buku sangat penting agar tidak dipenuhi kebodohan dan ketidaktahuan.
Membaca menjadi salah satu hobi yang paling sering kita dengar. Namun, kita hanya sekadar membaca. jarang kita mengetahui siapa penulisnya. Oleh karena itu, sebagai pembaca kita harus memberikan apresiasi kepada penulis buku tersebut. Ternyata hanya menjadi penulis belum sempurna kalau belum mampu menerbitkannya menjadi sebuah buku.
Menerbitkan buku muara dari menulis. Sejatinya buku adalah mahkota seorang penulis, sebab kehadiran penulis menjadi abadi sepanjang masa ketika menjadi aset negara tersimpan di Perpustakaan Nasioanal. Kendala yang kita alami ketika akan menerbitkan buku karena posisi sebagai penulis pemula ( belum terkenal ) sehingga Penerbit Besar ( major) belum berkenan menerima naskah buku.
Kegelisahan penulis pemula untuk menerbitkan buku terobati. H.Thamrin Dahlan, SKM, M.Si sebagai Ketua Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) yang akan membantu menerbitkan buku bagi penulis pemula.
Latar belakang Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) didirikan atas inisiatif Bundo Kanduang ( Amarhumah ) AKBP (P) Hj. Husna Darwis binti Hj. Dahlan, SH. Beliau seorang Mantan Polisi Wanita dan Notaris yang berkantor di Bogor memiliki keinginan kuat untuk meningkatkan kegemaran membaca dan menulis keluarga besar Petokayo dan masyarakat.
Niat tersebut diwujudkan dalam bentuk mendirikan Perpustakaan Kasidah di Jambi tempat dibesarkan untuk masyarakat umum Tempino dan sekitarnya. Almarhumah Bundo Kanduang memiliki koleksi buku yang cukup banyak terdiri dari berbagai Ensiklopedia dan Majalah Intisari serta buku-buku hukum serta buku agama.
Semua buku tersebut disimpan di Perpustakaan Husna di Perumahan Taman Cimanggu Bogor. Sebelum wafat Uni Husna mewasiatkan dan mewakafkan sebagian dana untuk kegiatan Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan yang fokus menerbitkan buku ber ISBN Tanpa Biaya.
YPTD bergerak di bidang sosial kemasyarakatan khususnya bidang pendidikan. YPTD fokus membantu para penulis menerbitkan buku berlisensi Barcode ISBN Perpustakaan Nasional Tanpa Biaya.
Kegiatan ini dilakukan mengingat selama ini para penulis terkendala dalam menerbitkan buku karena tidak diterima oleh Penerbit Major (besar) sedangkan Naskah Buku sudah tersedia. Di samping itu, keinginan menerbitkan buku secara indie (pribadi) melalui perusahaan jasa penerbit memerlukan biaya yang cukup besar.
Oleh karena itu, Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan bertekad membantu para penulis memiliki master buku sebagai Mahkota seorang Jurnalis. Sejak kegiatan dicanangkan pada tanggal 19 Agustus 2020 Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan telah membantu menerbitkan 36 Buku para penulis. Tentu saja kegiatan ini merupakan bagian tak terpisahkan turut serta dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas Literasi Indonesia.
Beberapa program Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) :
1. Program A
Penulis telah mempunyai naskah buku segera kirim ke email thamrindahlan@gmail.com
2. Program B
Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan menerbitkan buku dari para penulis posting di website terbitkanbukugratis.id setelah terkumpul naskah 150 – 200 halaman.
3. Program C
Penulis posting di website Yayasan Pustaka Thamrin D terbitkanbukugratis.id sampai 40-50 artikel kemudian buku diterbitkan Yayayasn Pustaka Thamrin Dahlan
Di samping itu, Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan ( YPTD ) menerima nahkah buku penulis via email thamrindahlan@gmail.com lengkap dengan Judul, Daftar Isi, Cover depan belakang Buku dan Kata Pengantar.
Ketentuan Standard baku Buku terbitan YPTD
1. Ukuran A5
2. Font 12
3. .Margin 1.5/1/1/1
4. .Huruf Times News Roman
5. Spasi 1.5
6. Ketebalan 150 – 200 Halaman
Jalan telah terbuka lebar bagi penulis pemula untuk menerbitkan buku. Marilah kita tingkatkan motivasi kita dalam menulis agar berkualitas dan mempunyai roh. Secerdas dan sepintar apapun seseorang apabila belum menulis apalagi menerbitkan buku maka ilmunya akan hilang sia sia.
Senin, 19 Oktober 2020
Menulis di Blog Suatu Pilihan
Menulis di Blog Suatu Pilihan
Ketrampilan menulis merupakan salah satu ketrampilan berbahasa. Ketrampilan ini digunakan sebagai salah satu alat komunikasi secara tidak langsung dengan orang lain. Kegiatan menulis merupakan kegiatan berbahasa yang produktif dan dimiliki oleh orang diperoleh tidak secara otomatis. Menulis bukan bakat tetapi suatu ketrampilan. Dalam arti orang yang memiliki ketrampilan menulis berarti orang yang telah mendapat latihan dan praktik. Bahkan, diperlukan pelatihan dan instruktur.
Menulis merupakan kegiatan menuangkan ide dan gagasan atau pikiran kepada orang lain dalam bentuk lambang-lambang bahasa yang merupakan representasi dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Biarkan tulisan menemui takdirnya. Jangan risau, tetaplah menulis dan belajar mengupgrade diri. Menulislah apa yang dikuasai dan disukai. Jadikan menulis sebagai kebutuhan bukan kewajiban.
Semua orang memiliki ide atau gagasan. Ide atau gagasan tidak mungkin diketahui oleh orang lain tanpa orang tersebut mengungkapkannya. Untuk mengungkapkan tidak semua orang mempunyai kemampuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa agar dapat diketahui oleh orang lain, maka orang tersebut harus memiliki kemampuan untuk menuangkannya. Adapun kemampuan untuk menuangkan ide atau gagasan salah satu caranya adalah dengan menuangkannya dalam bentuk tulisan.
Sebagai penulis pemula, tulisan bisa disimpan dikertas saat punya ide, kemudian dipindahkan di pengolah kata ( microsof word atau yang lainnya ). Setelah itu, banyak pilihan untuk mempostingnya bisa di bog, WhatsApp, atau facebook. Kuatkan komitmen atau kemauan untuk tetap menulis. Banyak pilihan untuk menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan di media sosial. Kehabisan bahan karena belum terbiasa menulis bisa dilatih terus menerus, lama kelamaan akan terbiasa menulis.
Bapak Bambang Purwanto atau Mr. Bams mengatakan bahwa tulisan yang kita hasilkan bisa berdasarkan pengalaman, hobi, pekerjaan, atau latar belakang kehidupan. Ide-ide atau gagasan akan muncul dengan sendirinya bersamaan dengan tekad yang kuat untuk bisa menulis. Salah satu pilihan menuangkan ide atau gagasan yaitu menulis di blog. Tulisan kita agar menarik orang membacanya tergantung pada judul. Judul yang menarik membuat pembaca ingin membaca dan mengetahui isi yang kita tulis. Buat judul berbeda dari yang lain, buat judul 5 sampai 7 kata.
Di samping itu, menurut Bapak Bambang Purwanto atau Mr. Bams langkah awal menulis di blog antara lain :
1. Kuasai terlebih dahulu bagaimana mengelola blog
Menulis adalah keahlian penting yang bisa dilakukan oleh siapa saja dan kita bisa mengasah kemampuan tersebut melalui blog. Kita bebas menulis apa saja sebanyak-banyaknya sampai kemampuan menulis kita semakin baik. Terlebih lagi blog adalah platform yang cocok digunakan untuk tema apa saja, dari yang ilmiah hingga populer.
Sebagai penulis pemula, kita harus pandai mengelola blog agar mudah dikenal orang dengan rajin share atau posting yang kita tulis.
2. Belajar posting di blog
Selesai menulis, tentu kita ingin banyak orang yang membacanya bukan? Nah, blog bisa melakukan publikasi untuk tulisan kita. Jika mengirim tulisan ke sebuah media, tentu akan ada seleksi dan ada kemungkinan tulisan yang kita kirimkan tidak terbit. Melalui blog, kita bisa menerbitkan tulisan atau karya kita kapan saja. Maka belajar posting di blog sangat diperlukan. Isi sesuai dengan kebutuhan yang kita perlukan dan apa yang ingin disampaikan kepada para pembaca.
3. Simpan tulisan di word terlebih dahulu, baru di posting di blog
Bagi penulis pemula untuk menuangkan ide atau gagasan bisa disimpan di word terlebih dahulu. Tulisan yang kita simpan di word baru kemudian di posting di blog.
Agar blog kita bisa ramai dan dikunjungi pembaca, seringlah membagi postingan kita atau buatlah tulisan yang menarik yang bisa membuat orang mau membaca. Sebagai penulis pemula yang lebih penting dan utama tanamkan pada diri kita senang menulis. Untuk banyaknya pengunjung pembaca di blog bukan hal yang utama, karena kelak tulisan yang kita hasilkan akan menjadi warisan yang dapat dinikmati sepanjang zaman. Boleh hidup kita terbatas oleh waktu. Akan tetapi, karya kita kita tak lapuk oleh waktu dan terkenang sepanjang masa. Mari teruslah berkarya guru-guru hebat. Diawali niat menulis dengan hati, mudah-mudahan kita menghasilkan tulisan-tulisan yang hebat pula.
Kalimat bahagiaku hari ini, jangan sia-siakan kata-kata yang ada dipikiran kita, rangkailah menjadi kalimat sehingga menjadi sebuah tulisan. Dengan tulisan kita akan memanjakan pikiran kita untuk menciptakan tulisan yang menarik sepanjang hidupnya.
Kamis, 15 Oktober 2020
Tips Menulis Ala Bu Kanjeng
Tips Menulis Ala Bu Kanjeng
Bu Kanjeng nama aslinya Sri Sugiastuti, terlahir pada tanggal 8 April 1961. Merasa terlambat belajar menulis. Beliau menghabiskan masa kecilnya di Jakarta, sejak usia 1 tahun hingga lulus SMA tahun 1980. Kuliah di UNS, setelah lulus mengabdikan ilmunya di Jakarta hingga tahun 1990. Cinta dan tanggung jawabnya hijrah ke Solo sejak tahun 1990 hingga saat ini.
Karier menulisnya dimulai ketika usianya menjelang setengah abad. Walaupun diusia senja Bu Kanjeng tetap semangat untuk belajar menulis. Tahun 2010 jadi tahun keberuntungannya ketika dua bukunya bisa terbit. Buku "SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMP" penerbit Erlangga dan buku antologi "Diary Ketika Buah Hati Sakit". Bu Kanjeng termasuk penulis yang produktif. Sampai sekarang lebih dari empat puluh buku yang Bu Kanjeng hasilkan.
Atas keberhasilannya, Bu Kanjeng menularkan ilmunya agar dapat menjadi penulis dan cara menerbitkannya. Tips menulis dan cara menerbitkan buku sebagai berikut:
1. Menjadi penulis
Untuk menjadi penulis dibutuhkan beberapa ide atau gagasan. Ide atau gagasan kita dapatkan melalui:
a. Banyak membaca
Apa yang kita baca sangat menentukan gaya kepenulisan kita
b. Mencoba menulis di komputer, buku harian, ataupun di media sosial seperti facebook dan blog. Tuliskan apa saja yang ingin kita tuliskan. Bahkan, ketika kita tidak punya ide sama sekali. Kita pun bisa menulis cerita. Bahwa kita sedang tidak punya ide Semakin banyak kita menulis, semakin mengasah kemampuan kita untuk menulis.
2. Disiplin menulis
Buat kerangka tulisan. Hal ini perlu agar tulisan memiliki arah dan target. Buat target berupa :
a. Kapan kita akan menyelesaikan tulisan kita?
b. Jika perlu buat tabel, berapa halaman per hari?
c. Fokus pada target yang kita bua. Jangan tergoda oleh godaan-godaan yang membuat kita menunda menyelesaikan tulisan kita.
3. Memilih judul yang menarik
Sesuaikan dengan tema tulisan. Sebelum membuat judul tersebut sesuai dengan tema tulisan, atau memiliki konsep terhadap isi tulisan. Buat judul dengan kata yang mudah diingat. Buat orang penasaran sehingga mampu menarik orang untuk membaca dan sekaligus membeli buku tersebut.
4. Mencari ide
Ide adalah hal penting dalam berkarya. Untuk membuat sebuah tulisan membutuhkan ide. Berikut bebera tips mencari ide:
a. Banyak sebanyak mungkin buku
Dengan membaca akan membantu menemukan ide
b. Refresing dan pergi ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi .
Untuk merefres otak kita dari rutinitas. Siapa tahu kita mendapatkan ide dari tempat-tempat yang belum pernah kita kunjungi tersebut.
c. Cari referensi dari berbagai media
Kita juga bisa mencari ide dari media, apalagi saat ini teknologi informasi sudah sedemikian pesatnya.
d. Cara ATM
Amati, tiru, dan modifikasi
5. Menulis cepat
Agar dapat menulis dengan cepat :
a. Pikirkanlah ide tulisan yang akan kita buat.
b. Lalu segera tuliskan
c. Buat kerangka karangan, agar tulisan lebih terarah
d. Teruslah mengetik berdasarkan ide yang kita miliki
e. Jangan lihat kebelakang apa yang telah kita ketik
f. Abaikan jika ada yang salah baik dari segi struktur bahasa maupun ide
6. Memenangkan lomba
Pastikan kita memahami dan melaksanakan aturan dan syarat-syarat lomba. Kita bisa cari beberapa referensi yang berkaitan dengan tema lomba tersebut. Setelah selesai kita menulis, baca ulang beberapa kali. Perbaiki yang salah atau kurang enak dibaca. Kita juga bisa meminta penilaian teman atau saudara. Setelah selesai mengirimkan naskah, berdoalah. Karena setiap orang yang berhasil, sesungguhnya telah mengalami setumpuk kegagalan.
7. Langkah-langkah menulis buku
Langkah-langkah menulis buku antara lain :
a. Tentukan apa jenis buku yang kita buat,
Apakah berupa novel, esai, ilmu pengetahuan atau kumpulan cerpen.
b. Tentukan tema
Sebelum menentukan tema, tentukan dulu jenis buku apa yang akan kita tulis. Misalkan, kita ingin menulis novel, langkah selanjutnya tentukan tema novel tersebut. Apakah temanya romantik, ispiratif, ilmiah, atau apa? Buat kerangkanya. dan ceritanya seperti apa. Hal ini, bisa kita tulis atau cukup kita pikirkan.
8. Cara mengirim tulisan ke media
Hal ini kita bisa lakukan :\
a. Buat tulisan yang menarik
b. Pilih tulisan yang sesuai temanya dengan waktu aktual dan banyak dibutuhkan
c. Sesuaikan dengan media masa yang kita kirimkan dan jangan kirimkan ke banyak media masa sekaligus.
9. Membuat pembaca penasaran
Kalau kita nonton acara news atau talkshow, coba perhatikan saat hendak jeda ilkan. Sebelum iklan, pembawa acara biasanya melontarkan pertanyaan terlebih dahulu pada narasumber yang belum sempat dijawab narasumber. Tujuannya apa? Agar penonton penasaran dan tidak pindah chanel. Dalam dunia buku, pembaca mungkin juga akan berhenti membaca sebuah buku ketika ia merasa bosan pada bab-bab tertentu.Agar pembaca tidak bosan, maka perlu ditulis sesuatu menarik yang belum pernah diketahui atau bahkan dialami pembaca.
10. Manfaatkan mengikuti even-even
Manfaat mengikuti even-even :
a. Mengasah otak untuk mencari ide
b. Melatih disiplin menulis
c. Memperbanyak pengalaman penulis
d. Mengenal penulis-penulis lain
e. Memungkinkan mendapatkan hadiah
11. Cara mengirim naskah ke penerbit
Hal yang harus diperhatikan :
a. Siapkan naskah yang sudah rapi
b. Pilih penerbit yang sesuai dengan jenis naskah yag kita miliki
c. Perhatikan tata cara pengiriman dan ketentuannya
Misal, ada penerbit yang hanya menerima naskah dalam bentuk cetak, ada pula
penerbit yang menerima naskah dalam bentuk file lewat email.
d. Kirimkan naskah beserta sinopsis dan biodata penulis'
e. Jangan mengirimkan naskah ke beberapa penerbi sekaligus.
12. Hal yang dipertimbangkan penerbit dalam menerima naskah
Adanya kesesuaian dengan penerbit. Misal, penerbit yang menerbitkan naskah
islami tentu akan menolak naskah yang bersifat umum. Kualitas naskah tentu
menjadi faktor terbesar dalam penilaian.
13. Waktu yang tepat untuk menulis
Biasanya saat senggang atau sedang menunggu. Bisa juga bmalam hari
Sebelum tidur. Sebagian ada juga pada pgi hari setelah subuh. Kita pun bisa
manfaatkan waktu tenang untuk menulis. Apalagi kondisi masih fresh dan saat ada
ide-ide karena ini yang paling penting untuk menulis.
14. Banyak cara menerbitkan buku dan jadi penulis
Banyak orang yang ingin jadi penulis sukses. Penulis besar pun berjuang untuk
menerbitkan bukunya. Sebagai contoh, misalnya J.K. Rowling dengan karyanya
yaitu Harry Potter, ternyata awalnya tak mudah untuk m enerbitkan naskah yang ia
tulis. Naskah tersebut sempat ditolak 12 penerbit sebelum akhirnya diterbitkan dan
sukses menjadi buku paling laris yang membuat J.K Rowling kaya raya.
15. Di belakang buku
Setelah calon pembaca melihat judul dan cover, mereka akan mencari informasi
tentang bukuyang membuat mereka mulai tertarik. Setelah melihat bagian depan,
mereka akan melihat bagian belakang. Biasanya di bagian belakang ada sinopsis
tentang buku tersebut untuk menginformasikan calon pembaca tentang isi buku
tersebut.
16. Yang perlu dilakukan penulis setelah bukunya terbit
Ini sangat penting, penulis harus membantu mempromosikan bukunya karena tidak
ada jaminan bahwa buku tersebut laris di pasaran. Perbaiki naskah buku tersebut
laris di pasaran. Perbaiki naskah buku tersebut jika ada kritik dari pembaca, agar di
cetakan berikutnya bukumya lebih baik lagi. Terus berkarya walaupun namanya
telah melambung dan telah mendapatkan royalti yang melimpah sekalipun.
17. Jalan untuk menjadi penulis sukses
Mungkin ada di antara kita yang telah menulis selama bertahun-tahun, tapi naskah
kita selalu ditolak penerbit' Jangan buru-buru membuang naskah kita, karena
penulis sukses pun awalnya mengalami penolakan. Naskah ditolak, kita setidaknya
punya 2 pilihan, mau terus berjuang atau berhenti.
a. Jika terus berjuang, akan ada 2 pilihan lagi, mau terus mengirimkan ke penerbit
mayor, atau diterbitkan secara self publishing. Meraka mampu menjual
karyanya tanpa melalui toko buku konvensional. Di sisi lain, banyak juga
penulis Indonesia yang awalnya menerbitkan buku secara indie/ self publishing
lalu kemudian karena karyanya potensial, akhirnya diterbitkan oleh penerbit
besar dan laris. Jadi, sebenarnya ada banyak jalan untuk menjadi penulis sukses.
Yang terpenting adalah teruslah melangkah dan jangan berhenti. Jadikan menulis
sebagai kebutuhan bukan kewajiban.
b. Jika berhenti, berakhir sudah keinginan untuk menjadi penulis
Dari uraian yang disampaikan Ibu Dra.Sri Sugiatuti, M.Pd. dapat disimpulkan
bahwa menulis adalah suatu keterampilan.bukan bakat. Jadi latihlah, tulislah berbagai
ide yang berserak di sekitar kita. Jadikan menulis dan membaca sebagai gaya hidup.
Membaca yang selektif dengan kacamata yang utuh. Beristiqomahlah dalam menulis.
Biarkan tulisan menemui takdinya. Jangan risau, tetaplah menulis dan belajar
mengupgrade diri agar naik kelas. Menulislah apa yang disukai dan dikuasai. Kita tidak
boleh takut apa yang akan terjadi tentang tulisan kita. Kendala dalam menulis dan
menerbitkan buku pasti ada, tetapi dengan kemauan keras semoga kita dapat melalui
semua prosesnya.Mudah-mudahan tips menulis ala Bu Kanjeng dapat menambah
pengetahuan kita tentang menulis.Lebih serius dan semangat dalam mengali ilmu
tentang menulis sehingga kita menjadi penulis yanghebat. Penulis yang mampu
menghasilkan buku-buku yang berbobot. Buku yang menginfirasi pembaca untuk
membaca dan memiliknya.
Selasa, 13 Oktober 2020
Video Sebagai Media Pembelajaran
Video Sebagai Media
Pembelajaran
Media pembelajaran dapat
diartikan sebagai alat, baik hardware maupun software sebagai media komunikasi
untuk memberikan kejelasan informasi. Media pembelajaran memperlancar
komunikasi guru dengan murid dalam pembelajaran serta merangsang pikiran, perhatian,
dan keinginan untuk belajar.
Media pembelajaran
memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar
mengajar yang efektif. Setiap proses belajar mengajar ditandai dengan adanya
beberapa unsur antara lain tujuan, bahan, metode, dan media serta evaluasi.
Unsur metode dan media merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur
lainnya yang berfungsi sebagai cara atau teknik untuk mengantarkan bahan
pelajaran agar sampai kepada tujuan pembelajaran. Dalam pencapaian tujuan
tersebut peranan media pembelajaran memegang peranan yang penting sebab dengan
adanya media pembelajaran, materi pembelajaran dapat dengan mudah dipahami oleh
siswa.
Fungsi media pembelajaran
secara umum mengatasi hambatan komunikasi, keterbatasan fisik, sikap pasif, dan
mempersatukan pendapat siswa. Penggunaan media pembelajaran merupakan bagian
yang integral dari keseluruhan situasi mengajar. Media pembelajaran merupakan
unsur yang harus dikembangkan guru. Penggunaan media pembelajaran bukan karena
fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk
mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
Salah satu media
pembelajaran yang digunakan sebagai bahan ajar adalah video. Video sebagai
bahan ajar pandang dengar ( audio visual ) memungkinkan siswa dapat mempelajari
suatu kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif
mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.
Dalam pembuatan video
pembelajaran harus menarik dan menimbulkan daya rangsang siswa untuk
mempelajari materi yang disampaikan. Apalagi dalam situasi pandemi covid-19
sekarang ini, penggunaan video pembelajaran sangat dibutuhkan. Dengan
melibatkan guru tampil di video pembelajaran, siswa bisa bertatap muka walaupun
tidak secara langsung.
Langkah-langkah pembuatan
video pembelajaran menurut Bapak Hamzah Ramdhani sebagai berikut :
1. Analisis KI-KD
2. Memilih indikator yang
akan dibuatkan video pembelajaran
3. Mengumpulkan aset video
4. Proses perekaman
5. Editing video pembelajaran
6. Review dan revisi
Baik tidaknya video tentu
saja tergantung pada desain awalnya, mulai analisis kurikulum lewat KI-KD,
penentuan media, skema yang menunjukkan skenario, skrip, pengambilan gambar,
dan proses editingnya. Beberapa keuntungan yang didapat jika bahan ajar
disajikan dalam bentuk video sebagai media pembelajaran, antara lain:
1. Dengan video seseorang
dapat belajar sendiri
2. Sebagai pandang dengar,
video menyajikan situasi yang komunikatif dan dapat diulang-ulang
3. Dapat menampilkan sesuatu
yang detail dari benda yang bergerak, kompleks yang sulit dilihat dengan mata
4. Vidio dapat dipercepat
maupun diperlambat, dapat diulang pada bagian tertentu yang perlu lebih jelas.
Bahkan, dapat diperbesar.
5. Memungkinkan pula untuk
membandingkan antar dua adegan berbeda diputar dalam waktu bersamaan
6. Video dapat digunakan
sebagai tampilan nyata dari suatu adegan
Semoga resume ini bermanfaat dan terima kasih
atas ilmunya yang luar biasa. Mudah-mudahan mendorong kita semua umtuk membuat
video pembelajaran yang lebih baik agar situasi belajar mengajar lebih efektif.
Senin, 12 Oktober 2020
Menulis Itu Mudah
Menulis Itu Mudah
Apa benar menulis itu
mudah? Bagi penulis profesional menulis tidak menjadi masalah. Ibarat ala bisa
karena biasa. Sesuatu dikerjakan karena kebiasannya. Sudah terbiasa menulis
sehingga dalam mengungkapkan ide-ide yang ada dalam pikirannya dalam bentuk
tulisan tidak menjadi masalah. Berbeda dengan penulis pemula menulis merupakan
momok yang menakutkan. Ide-ide sudah ada dalam pikiran tetapi untuk
mengungkapkan dalam bentuk tulisan sulitnya minta ampun, Baru menulis satu atau
dua tulisan sudah berhenti di tengah jalan.
Berbekal moto,
carilah ilmu sebanyak-banyaknya. Semakin banyak ilmu, kita tidak akan pernah
menyalahkan orang lain. Dia akan berpikir dengan bijaksana, berpikir dengan
akal budi. Sebelum bertindak akan dipikir dulu untung dan ruginya. Positif
tingking selalu dikedapankan. Ini penting untuk penulis pemula belajar dan
belajar agar mendapatkan ilmu sebanyak banyaknya tentang menulis. Jangan pernah
memandang rendah orang yang memberi ilmu, tatapi resapilah apa yang beliau
sampaikan. Kunci beberhasilan seorang penulis adalah menciptakan semangat ingin
belajar, memotivasi diri, kemauan untuk bisa menulis, usaha yang maksimal dan
konsisten. Sebagai orang beriman jangan lupa memohon kemudahan, bimbingan,
kesehatan dan kecerdasan supaya diberi kemudahan dalam mengungkapkan ide-ide
dan pengalamannya dalam bentuk tulisan. Tak kalah penting trik selanjutnya
mencari teman yang bisa menginspirasi, mendorong, dan memberi semangat.
Keterampilan menulis
perlu latihan. Menurut Ya' Dedi Suhendi latihan menulis dapat diawali
dengan cara :
1. Menuliskan tulisan
pendek, kegelisahan, sesuatu yang disukai atau minat, pengalaman, keahlian, dan
minat.
2. Menuliskan opini satu
paragraf, dua paragraf atau tiga paragraf. Hari beikutnya bisa ditambah satu
paragraf lagi. Hingga menemukan identitas menulis dan menemukan apa yang ingin
disampaikan ke adalam lmbaran-lembaran.
3. Kursus. Apabila kursus
tidak nyaman, bisa dilakukan sendiri. Keuntungan menulis secara pribadi memberikan
rasa kepuasan diri. Jiwa di dalam diri lebih bebas, terhindar dari rasa takut
baik itu takut karena aturan baku dan ketat. Karena salah satu kunci sukses
menulis buku adalah mengabaikan segala aturan yang mengikat yang justru
melemahkan semangat menulis. Berbeda jika dari awal tidak terbangun semangat
dan terbelenggu dengan aturan. Sudah dapat dipastikan sebelum menuliskan lembar
kedua, sudah berhenti di tangah jalan.
4. Menulis itu semudah
update status. Kita tanamkan dalam diri bahwa menulis itu mudah, semudah update
status. Misalnya, dari sebuah pengalaman. Saat kita menulis status, apa yang
kita tuliskan berdasarkan apa yang kita rasakan. Entah itu perasaan tentang
diri kita sendiri, tentang penilaian terhadap orang lain atau karena bacaan, tontonan
yang baru kita baca atau lihat. Apapun pengalaman yang telah kita alami pada
hari ini, kita tulis saja. Gunakan teknologi untuk menyimpannya. Bisa di
laptop, hp, blog, facebook, dan sebagainya.
5. Menulis itu semudah mendiskripsikan
apa yang kita lihat, apa yang kita rasakan. Menulis itu tidak selalu muluk-muluk
dan tidak terlalu rumit. Menulis itu sesederhana yang kita lihat, Menarinya
objek yang diperlihatkan hanya satu. Namun, sudut pandang penulisannya bisa
berbeda dari penulis yang satu dengan penulis lainnya.
6. Menentukan topik tulisan.
Saat memulai menulis hal umum yanmg dirasa sulit adalah menentukan tulisan.
Pemilihan topik bisa kita pilih berdsarkan “minat”. Anggap saja, penentuan
topik kita ambil sesuai dengan minat kita. Bisa juga dimulai dari menulis topik
tentang kehidupan diri kita sendiri. Barangkali, justru lebih menjiwai. Siapa
tahu, hasil dari corat-coret curahan hati, bisa menjadi novel. Bukankah, di
dunia ini banyak ketidakpastian? Termasuk ketidakpastian nasib tulisan kita.
Karena buku-buku best seller meledak dari karya iseng-iseng ingin menuangkan
perasaan dan kegelisahannya.
7. Membaca surat kabar.
Ketika kita membaca surat kabar, ada satu paragraf yang menarik hati. Hal yang
menarik tersebut bisa dicatat, kemudian bisa ditambah gagasan, ide, sanggahan,
dan menambah data lain yang diperoleh. Dari data-data tersbut, cukup tuliskan
per kalimat di bawahnya. Setelah semua gagasan, ide, dan yang ingin disampaikan
sudah tertulis berbaris-baris, tidak salahnya untuk keluar sejenak. Minum kopi
atau teh. Setelah merasa lebih rilek, bisa melanjutkan dengan menambah kalimat
penjelas di belakang poin-poin yang tadi tertulis. Kunci dari semua itu,
tergantung kreativitas kita mengarahkan tema dan topik bahasan.
8. Menulis harus punya
tujuan. Misalnya, menulis tujuaannya umtuk ekspresi diri, untuk naik pangkat,
hobi, dan sebagainya. Dengan tujuan tersebut, pasti segala cara akan kita
gunakan. Dalam menulis, tulisan yang kita tulis harus punya roh dan perlu
penghayatan. Ide yang biasa-biasa, apabila dikemas dengan penghayatan dan
penjiwaan. Pembaca yang membaca tulisan kita akan muncul emosinya. Emosi dalam
menulis menjadi penarik rasa ketertarikan. Tulisan yang ditulis dengan
penghayatan, mampu menghidupkan sebuah tulisan.
Contoh tulisan dengan penghayatan:
a. Gadis berambut panjang yang selalu mengintai dalam keraguan. Ia
ingin selalu memergoki setiap derap langkah pejalan kaki di hadapannya. Keinginannya
itu seakan terpancar di raut wajah yang kusam dan lugu. Ia hanya akan mengharap
belas kasihandari sang dermaan.
b. Dia berjalan mondar-mandir. Sambil menyepak-nyepak kerikil yang
ada di depannya. Sebentar-sebentar jongkok, sebentar-sebentar berdiri. Lama ia
menatap ke arah depan seolah-olah ada sesuatu yang menusuk-nusuk hatinya.
Berdebar dan gelisah menunggu seseorang yang lama dinantinya.
Contoh tulisan tanpa
penghayatan :
a.
Gadis itu mengharap belas kasihan orang-orang yang berjalan kaki
di depannya.
b.
Dia menunggu lama seseorang yang dinantinya.
Dari contoh di atas, terlihat
perbedaannya. Aturan penghayatan penting sekali selama pengarapan sebuah
tulisan. Baik pengarapan sebuah buku ajar, buku fiksi, buku motivasi, dan
sebagainya. Butuh yang namanya impresi dan seni. Cara tersebut dapat diperoleh
dengan banyak cara kreatif. Cara kreatif banyak sekali. Di mana setiap orang
pasti memiliki kreatif sendiri.
Ternyata menulis itu
membutuhkan kerja keras sehingga menghasilkan tulisan yang baik. Perlu roh dan
penghayatan sehingga pembaca terbawa emosinya. Semua itu perlu latihan dan
belajar. Sehingga menulis itu mudah tidak terbatas hanya dalam bentuk slogan
tetapi diwujudkan dengan menghasilkan karya-karya yang dapat dibaca dan
diminati orang banyak.
Kamis, 08 Oktober 2020
Manjadda Wajadda
Manjadda Wajadda
Manjadda wajadda ( siapa yang bersunggiuh-sungguih pasti berhasil )
kata-kata yeng mengandung makna yang mendalam. Kata-kata yang memotivasi
penulis untuk lebih bersungguh-sungguh dalam menulis. Kadang-kadang untuk
mengungkapkan apa yang ada pikiran begitu sulit. Apa yang diharapkan ternyata
tidak sesuai dengan kenyataan.Penulis sangat beruntung bisa mengikuti kegiatan
yang diadakan Om Jay "Balajar Menulis Gelombang 16" dengan
mendatangkan Bapak Mukminin sebagai seorang motivator yang mengerakkan hati penulis
untuk lebih serius dalam menulis.
Di mana ada kemauan di situ ada jalan. Apa yang dikatakan Bapak Muminin
menambah tekad penulis untuk lebih serius lagi dalam belajar menulis. Banyak
buku-buku yang beliau hasilkan dalam waktu yang singkat. Semangat beliau luar
biasa, terinspirasi mantera dari Om Jay "Menulislah setiap hari dengan
hati, buktikan apa yang terjadi". Om Jay telah membuktikan dari tulisannya
di blog. Setiap hari banyak tulisannya diterbitkan menjadi buku dan laris manis
menjadi income keluarga Om Jay. Bahkan, ada yang diterbitrkan di penerbit
mayor. Sampai Om Jay mendapat hadiah kuliah di China. Itulah keajaiban menulis
setiap hari.
Sepak terjang Bapak Mukminin mengikuti arahan Om Jay sebagai mentornya
patut ditiru. Semangat untuk berkarya di masa-masa tuannya lebih memotivasi
penulis untuk meniru jejaknya. Dengan semboyan "Aku harus bisa"
menambah tekad penulis untuk lebih giat lagi belajar menulis agar menhasilkan
karya-karya yang berbobot. Tidak kata menyerah dalam hati Bapak Mukminin agar
bisa menulis, Beliau kuliah online dengan dengan Ibu Sri Sugiastuti sebagai
narasumber yang terkenal dengan Bu Kanjeng. Tema yang diangkat "Berbagi
Pengalaman Menerbitkan Buku". Bu Kanjeng dari Solo ini orang hebat diusia
50 tahun berproses menjadi penulis handal dengan prinsip "Barter Late Than
Never". Sudah menerbitkan 40 buku lebih dengan gaya penulisan yang ringan,
enak, dan renyah membuat para pembaca untuk tertarik untuk membacanya.
Dalam waktu
yang singkat Bapak Mukminin sudah menjadi seorang penulis dan penerbit.
Sekarang Beliau juga menjadi seorang motivatoi baik kepada murid-muridnya dan
juga teman seprofesinya. Tip yang Beliau berikan untuk bisa menulis dan
menerbitkan buku adalah N M A T M I :
1.
Niat kuat dan nekad
Menulis harus diawali dengan niat ( nawaitu ) menulis itu berbagi ilmu dan
pengalaman menulis. Menulis adalah ibadah.
2.
Mencari mentor.
Carilah
pembimbing penulis sukses. Pembimbing yang dapat menjadi motivator.
3.
A T M
AMATI ( amati penulis sukses / mentor, cara dan gaya
penulisannya ). sehingga secara tidak langsung kita telah belajar
bagaimana cara menulis yang baik.
4.
Tiru
a. Tiru / ikuti apa dan
bagaimana yang dilakukan penulis sukses / mentor.
b. Tiru dalam arti meniru dengan modifikasi. Judul boleh sama, isi dan penyampaian pasti berbeda.
5. Manut
a. Ikuti semua intruksi yang disarankan
mentor, apa yang dilakukan mentor sampai jadi penulis
sukses.
b. Ikuti bagaimana cara menerbitkan buku ke penerbit
6. Ikuti pesan :
a. Menulislah setiap hari dengan hati buktikan apa yang
terjadi ( mantera Om Jay).
b, Lahap baca semakin cepat menulis
c. Ikatlah ilmu dengan Tulisan ( Ali bin Abi Tholib)
d. Menulislah dalam kesibukan ( Master Emcho)
e. Tiada kata terlambat untuk menulis, tulislah segera apa yang Anda suka,
Anda dengar, Anda lihat, Anda baca dan Anda rasakan untuk
berbagi kebaikan ( Cak Inin Mukminin, 2020)
f. Torehkan penamu dari hikmah
jejak kakimu siapa tahu itu jadi penolongmu ( Cak Inin Mukminin, 2020 )
g. Kalau kamu ingin panjang
umurmu, maka menulislah ( Cak Inin Mukminin 2020 )
7. Istikomah
a. Beristikomah untuk
selalu menulis setiap hari walaupun 3 paragraf, satu paragraf, satu
puisi, satu kalimat, satu kata-kata.bijak.
b. Pilihlah waktu yang tepat sesuai kondisi masing-masing ( bisa
habis sholat subuh yang masih fress, bisa disela- sela pekerjaan, atau
waktu istirahat, atau kapanpun ada kesempatan)
Dengan tips yang Beliau berikan, menambah semangat penulis untuk menjadi
penulis yang hebat. Menjadi penulis yang diperhitugkan ditengah-tengah
kesibukan penuis sebagai guru.
Selasa, 06 Oktober 2020
Keunikan Kata
Keunikan Kata
Benar apa yang dikatakan Bapak Abdul Hakim Busro, "Kata adalah senjata". Dengan kata, semua insan bisa menjadi baik atau buruk, senang atau duka, dan bijaksana atau provokator. Maka setiap insan wajib menjaga lisannya dari kata-kata yang tidak bermanfaat. Kata yang terucap menunjukkan jati diri setiap insan. Lebih-lebih di era digital sekarang ini, kita harus berhati-hati dalam menulis kata. Kata yang kita tulis harus bijak sehingga tidak menyinggung perasaan orang lain. Begitu cepatnya kata yang kita tulis tersebar tanpa kita sadari. Kata bisa membunuh kita sendiri apabila yang kita tulis tidak mentaati kaidah dan tata krama yang hidup di masyarakat.
Kata pertama muncul ketika kita masih kecil lewat didikan orang tua kita. Perlu latihan dan kesabaran. Seperti waktu kita masih kecil, kata yang muncul kata ma, maem muncul pertama kali. Waktu bisa mengucapkan kata orang tua kita begitu gembiranya. Semakin lama mengikuti perubahan waktu, kata yang kita ucapkan semakin beraneka ragam. Secara tidak langsung sejak kecil kita sudah tertanam konsep kebahasaan.
Tentang keunikan kata, teringat ketika kita ke kamar mandi. Waktu telunjuk tangan kita sentuhkan di air akan timbul gelombang yang semakin lama semakin melebar. Mempunyai makna sesuatu yang kita terima akan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, seperti halnya kata, menjadi unik karena kata terus berkembang sehingga muncul kosa kata-kosa kata baru, baik dari kata-kata asli maupun baru. Kata asli kata yang dimiliki oleh bahasa kita sendri dan kata baru yang berasal dari bahasa lain. Kata dari bahasa lain disebut kata serapan atau kata pungut.
Keunikan kata yang terucap maupun yang tertulis tergantung dari kecerdasan seseorang. Semakin cerdas akan semakin banyak kata yang meluncur dari bibirnya. Kecerdasan diperoleh dari belajar dari pengalaman dan membaca. Membaca akan menambah wawasan dan jumlah perbendaharaan kata (kosakata) yang terekam dalam memori kita ( Abdul Hakim Busro ).
Dengan membaca kita akan mengenal beberapa kata ( kosa kata ):
1. Kata Umum dan Kata Khusus
Menurut cakupan maknanya ada dua macam kata yaitu kata umum dan kata khusus. Kata umum
kata yang maknanya mengacu pada suatu hal atau kelompok yang luas bidang lingkupnya. Kata-kata
tersebut umum karena di dalamnya masih terkandung berbagai kata yang lebih khusus.
Kata khusus kata yang mengacu atau mengarah pada hal yang khusus.
Misal :
|
|
memasang memegang pakaian |
menenpel. meletakkan, merekatkan menyentuh, meraba, memijit celana, baju, sarung |
2. Kata Baku dan Kata Tak Baku
a. Kata Baku
Kata yang digunakan sesuai aturan atau kaidah berbahasa Indonesia yang sudah ditentukan
sebelumnya. Kata yang penggunaannya sudah sesuai ejaan dan aturan pedoman bahasa Indonesia
yang baik dan benar yang bersumber pada Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ).
b. Kata Tak Baku
Kata yang penggunaannya tidak sesuai ejaan dan aturan pedoman bahasa Indonesia yang baik dan
benar yang bersumber pada Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ).
Misal:
|
|
|
|
Masih banyak lagi kalau ingin mengetahui tentang keunikan kata. Semakin banyak membaca dan belajar ternyata berbicara tentang kata begitu luas.
Kegagalan Berbuah Keberhasilan
Kegagalan Berbuah Keberhasilan Selama ini banyak orang masih menganggap kegagalan sebagai akhir dari segalanya. Pola pikir yang memandang ...

-
Keunikan Kata Benar apa yang dikatakan Bapak Abdul Hakim Busro, "Kata adalah senjata". Dengan kata, semua insan bisa menj...
-
Menulis Itu Mudah Apa benar menulis itu mudah? Bagi penulis profesional menulis tidak menjadi masalah. Ibarat ala bisa karena biasa. Sesuatu...