Selasa, 10 November 2020
Strategi Pemasaran Buku Saat Pandemi Covid-19
Strategi Pemasaran Buku Saat Pandemi Covid-19
Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana penyampaian informasi. Dengan membaca buku kita mengenal beraneka ragam budaya, suku, dan bahasa yang ada di dunia. Disamping itu, sejak usia dini, kita telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku.
Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.
Perkembangan industri penerbitan buku menurut Bapak Agustinus Subardana selaku Direktur Pemasaran Penerbit Andi, juga dipicu oleh alasan keuntungan ( profit margin ) yang relatif besar dibandingkan industri lainnya khususnya barang konsumsi. Saat ini terdapat 1328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit, dan sisanya sudah tidak aktive lagi.
Kejadian tak terduga awal bulan Maret tahun 2020 ini telah datang wabah Covid-19 yang menyebabkan makin terasa berat dalam perekonomian dalam negeri, terutama dari sisi konsumsi, korporasi, sektor keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah ( UMKM ). Dampak dari mewabahnya Covid-19 ini dirasakan betul oleh berbagai macam sektor, tidak terkecuali sektor usaha yang terkena dampak langsung akibat dari mewabahanya Covid-19. Adapun imbas yang dirasakan oleh pelaku usaha Penerbitan Buku seperti menurunnya pendapatan dan terganggunya kegiatan usaha dari pelaku usaha penerbitan buku tersebut.
Dampak Penjualan buku selama Covid-19 sangat dirasakan betul oleh pelaku usaha bidang Penerbitan Buku. Dampak yang dialami Penerbit Andi sebagai pelaku usaha Penerbitan Buku yaitu:
Jaringan buku selama pandemi banyak yang tutup
Pengunjung ke toko buku atau ke mal yang ada penjual bukunya merasa takut tertular covid-19
Penurunan omzet buku selama pandemi mengalami penurunan 60 persen sampai 90 persen
Selama covid-19 pelaku usaha Penerbit Buku mengurangi jumlah terbit buku baru dan mengurangi distribusi buku ke toko buku
Beberapa penerbit gulung tikar atau bangkrut selama covid-19 sehingga tidak produksi lagi
Pemasaran buku yang biasanya bertemu lansung ke sekolah, perguruan tinggi, dan instansi, pada masa pandemi tidak bisa ketemu langsung sehingga kurang maksimal dalam menawarkan buku
Semua konsumen atau pelanggan di kalangan masyarakat umum atau di intansi sekolah, perguruan tinggi atau instansi-instansi lainnya mengurangi pembelian buku dan dialihkan untuk pembelian –alat-alat kesehatan
Maka dalam rangka untuk mempertahankan Industri Penerbitan Buku, selama pandemi Covid-19 ini, supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal. Penerbit Andi perlu mengembangkan strategi pemasaran. Strategi pemasaran biasanya hampir dipakai oleh semua wirausahawa atau entrepreneur yang menjalankan bisnis.
Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik. Mengapa demikian? Hal ini dapat dilihat dari jenis-jenis buku yang di terbitkan. Jenis-jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokkan menjadi beberapa katagori buku. Salah satu contoh Penerbit Andi Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku anak, buku bisnis, buku pertanian, buku fiksi-novel, buku pengembangan riri, buku teks, dan lain sebagainya ).
Dari jenis-jenis katagori buku tersebut disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan. Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis. Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :
1. Faktor mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
2. Faktorm makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.
Saat ini Penerbit Andi dalam menjalankan bisnis Penerbitan Buku yang sedang dijalankan masuk dalam faktor keduanya yaitu faktor mikro dan makro. Hal ini, dikarenakan Penerbit Andi Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku dengan usianya sudah mencapai 40 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 15.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 katagori.
Bapak Agustimus Subardana selaku Direktur Pemasaran Penerbit Andi memetakan strategi pemasaran buku menjadi :
A. Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara. (Online )
1. Pentingnya Transformasi Digital
Dampak dari pandemi Covid-19 telah mengubah dunia menuju era Low Touch Economy. Era ini ditandai dengan interaksi antar individu yang minim sentuhan fisik atau low-touch, keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru hingga pergeseran di sektor-sektor industri., terutama sektor Industri Perbukuan. Perubahan ini tentu akan berdampak kebanyak hal, mulai dari tempat bekerja, cara belajar-mengajar, kehidupan keluarga hingga aktivitas sosial. Strateginya yang utama yang kita pakai adalah Digital Marketing dalam melakukan transformasi mendasar pada bisnis penerbitan buku .
Untuk penjualan buku lewat online ini Penerbit Andi terus proaktive untuk terus promosi , supaya dapat :
a. Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial
b. Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
c. Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu
d. Menaikan penjualan dan profit
e. Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing
f. Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan
g. Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan
h. Mengubah tingkah laku ( yang kurang minat beli, menjadikan tertarik beli ), persepsi dan pendapat konsumen
Media online yang dapat kita lakukan untuk promosi dan penjualan buku yaitu sudah tidak asing lagi dibenak kita yaitu lewat telepon, whatsapp, sms, email, telegram, facebook, instragram, youtube, dan lain sebagainya.
Tim pemasaran online Penerbit Andi Offset mempunyai 20 staf tenaga pemasaran khusus menjangkau lewat dunia maya / online . Penerbit Andi juga memasarkan buku lewat market place yang telah ditunjuk oleh Kemendikbut R.I melalui blanja.com, blibli.com dengan Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah) guna mendukung pengadaan barang dan jasa ( PBJ ) di sekolah melalui penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ) Reguler. "Inovasi dan elektronifikasi sektor PBJ merupakan suatu keniscayaan. Hal ini, juga sesuai dengan amanat dan kebijakan pemerintah untuk penguatan tata kelola keuangan pendidikan melalui Perpres PBJ Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018,"
2. Pemasaran Buku Lewat Komunitas
Kita tentunya punya komunitas masing-masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi, maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat komunitas akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilannya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita. Penerbit Aandi juga terus mengadakan aktifitas pemarasan lewat komunitas dengan mengadakan webinar lewat link Zoom, Live Youtube TV Andi, dengan tema-tema yang menarik.
B. Strategi pemasaran buku serangan darat ( ofline ).
Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku, Penerbit Andi melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Penerbit Andi telah mempunyai 42 cabang di kota dari Aceh sampai dengan Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.
Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju, antara lain :
1. Toko Buku
Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri, sebagian besar sebagai pemasok toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka kita perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional.
Menapa kita perlu petakan jenis toko buku tersebut, hal ini dikarenakan tiap jenis toko buku tersebut mempunyai sistem administrasi dan tempat yang berbeda. Contoh toko buku modern yaitu Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store, dan TogaMas Books Store. Toko Modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem centralisasi dan sebagainya. Adapun toko buku semi modern biasanya masih dikendalikan dan mengunakan sistem administasi penjualan per toko. Sedangakan Toko Tradisional biasanya sistem transaksinya masih manual. Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip jual/konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual putus.
Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan , antara lain sebagai berikut:
a. Menguasai display buku supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol, biasanya banyak dicari dan ingin melihat buku tersebut.
b. Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk promo di baner maupun diumumkan lewat sound yang ada di toko buku tersebut.
c. Mengadakan bedah buku, biasanya lounching buku baru dengan mengadakan talk show dan potongan harga pada buku tertentu
d. Mengadakan efen tematik sesuai dengan bulan berjalan. Misalnya, program bulan ramadhan, program tahun ajaran baru, program tahun ajaran mahasiswa baru, program tentang tanaman, program tentang pepajakan dan lain sebagainya.
e. Proaktif komunikasi dengan pihak internal toko modern tersebut
2. Directselling / kunjungan langsung
Pemasaran Buku melalui Directselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu:
a. Buku Pendidikan ( Buku mata pelajaran utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK ).
b. Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah
c. Buku referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK, Perguruan Tinggi, dan umum
3. Melakukan even-even
Aktif dalam melakukan even- even seperti even Pameran buku, seminar, workshop, Tryout, dan sebagainya.
Banyak informasi yang telah disampaikan Bapak Agustinus Subardana selaku Direktur Pemasaran Penerbit Andi secara singkat dan masih banyak lagi strategi pemasaran buku yang terus berkembang. Beliau mengatakan bahwa, “Tenaga pemasarann buku sangat bangga sebagai ujung tombak dalam menyebarluaskan karya-karya tulisan ilmu pengetahuan yang sangat berdampak sekali melalui jalur non formal ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia”. Mudah-mudahan informasi tersebut dapat bermanfaat bagi kita, pengetahuan tentang strategi pemasaran buku saat pandemi Covid-19, khususnya strategi pemasaran buku di Penerbit Buku Andi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kegagalan Berbuah Keberhasilan
Kegagalan Berbuah Keberhasilan Selama ini banyak orang masih menganggap kegagalan sebagai akhir dari segalanya. Pola pikir yang memandang ...

-
Keunikan Kata Benar apa yang dikatakan Bapak Abdul Hakim Busro, "Kata adalah senjata". Dengan kata, semua insan bisa menj...
-
Menulis Itu Mudah Apa benar menulis itu mudah? Bagi penulis profesional menulis tidak menjadi masalah. Ibarat ala bisa karena biasa. Sesuatu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar